Thursday, April 22, 2010

RESENSI

RESENSI

Apa itu Resensi?
Singkatnya, Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Resensi berasal dari bahasa Belanda, recensie. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan review. Kata tersebut sendiri berasal dari kata Latin ‘revidere’ dan ‘resence’, artinya melihat kembali, menimbang atau menilai. Di negeri kita, resensi sering diistilahkan dengan timbangan, tinjauan, atau bedah buku, dll. Sedangkan menurut Webster Collegate Dictionary (1995), review adalah “a critical evaluation of a book” Karena pada hakikatnya resensi haruslah menjelaskan apa adanya suatu buku; baik kelebihan ataupun kekurangannya. Jadi resensi bukanlah tulisan yang menjual buku. Tidak ada pesan sponsor bagi resensi buku; karena itu resensi yang baik hanya mengungkafkan apa yang dibaca oleh presensi secara kritis.
Tujuan Resensi
• Membantu pembaca menentukan perlu tidaknya membaca karya tersebut
• Membantu pembaca perlu tidaknya membeli karya tersebut
• Membantu pengarang dan penerbit memperkenalkan karya-karya terbaru mereka
Unsur-unsur resensi
1. Identitas buku
mendeskripsikan bukuyang diresensi. Terdiri atas:
judul buku :
pengarang :
Penerbit :
tahun terbit :
jumlah halaman :
jenis kertas :
gambar sampul :
cetakan :
2. Permasalahan dan pemecahan
bagian ini menyajikan permasalahan yang relevan dengan buku
3. Isi buku
bagian ini berisi ulasan isi buku secara garis besarnya. Penyajiannya diupayakan menarik agar pembaca tertarik membaca buku yang diresensi
4. Kelemahan dan kelebihan
bagian ini menyajikan kelemahandan kelebihan isi buku dilihat dari unsur intinsik karya, serta pendapat resensator tentang isi buku
6. Kelayakan buku untuk diperkenalkan
bagian ini menyajikan pendapat resensator terhadap karya untuk diperkenalkan pada masyarakat

Contoh Resensi

Judul : Atas Nama Malam
Pengarang : Seno Gumira Ajidarma
Tebal : 167 halaman
Terbit : januari 1999

Sebagian besar cerita dalam buku ini berkisah tentang orang-orang malam: kehidupan dan percintaan yang berlangsung di malam hari. Apakah hidup memang menjadi lain pada waktu malam? Apakah malam hanya berarti gelap, atau merupakan suatu makna? Buku ini tidak hanya berkisah tentang cinta, tetapi tentang sisi gelap dalam kehidupan manusia yang selalu mempunyai rahasia. Gelap tidak selalu berarti jahat, gelap adalah gelap, di mana segala sesuatu hanya nampak remang-remang.
Ditulis oleh Seno Gumira Ajidarma, penulis cerita pendek yang mendapat South East Asia (SEA) Write Award 1997 dari Kerajaan Thailand, Penghargaan Penulisan Karya Sastra 1997 (Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi), dan Hadiah Sastra 1997 (Negeri Kabut). Bukunya Saksi Mata diterjemahkan Jan Lingard sebagai Eyewitness, mendapat Dinny O'Hearn Prize for Literary Translation 1997 di Australia.
Kumpulan cerpen lain dari penerbit buku ini, Sebuah Pertanyaan untuk Cinta, disambut baik dan mengalami cetak ulang.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah memberikan komentar dan masukan

Back Home Pasien Covid

Good bye Wisma Atlet Hari ke-14 di Wisma Atlet "Menunggu Surat" Senin, 4 Januari 2021 Ini hari ke-14 di Wisma Atlet. Katanya kami ...