Ketika mengunjungi rumah kawan suamiku di daerah Depok Jawa Barat, terasa berbeda. Karena keluarga yang kami kunjungu adalah keluarga India 'Amarjid Singhn (salah kali yah tulisnya). Dua orang anakknya yang manis-manis Gurdip dan Hardip. Sambil bernostalgia kedua anak manis itu menyuguhkan hiburan musik India klasik. Setelah lama mendengarkan baru aku tahu bahwa yang mereka lantunkan adalah musik persembahan dalam ritual agama mereka, namun indah sekali.
Waktu makan siang sang ayah atau biasa mereka panggi Babuji menawarkan makanan siap saji yang diorder dari resto dekat rumah. Namanya bernostalgia, suamiku yang hobi makan Kwetiau memsan menu tersebut. Tuan rumah yang bertubuh tambun dan subur juga ikut memesan dengan catatan tidak pakai daging sapi (menurut kepercayaan mereka Hindu, sapi adalah binatang yang sangat dipuja) dan haram untuk dimakan.
Tidak berapa lama datanglah pesanan kami, namun tiba-tiba tuang rumah meradang karna pesanannya memakai daging sapi. Sambil membentak orang suruhan resto ia menyuruh mengganti makanan yang sudah sempat dia buka. Bagi Amarji dan keluarganya kepercayaan dan pantangan tak boleh dilanggar! Begitu pula dengan kita bukankah haram mengonsumsi Babi???
Alhamdulillah tidak terasa sudah dua semester aku lewati di Pascasarjana Unindra. Pencapaian yang tidak memuaskan di semester 1 semoga menjadi pemacu untuk lebih baik di semester 2 ini. Berikut aku ceritakan sedikit dosen-dosen yang mengampu mata kuliah yang diajarkan di semester 2 program studi bahasa Indonesia (bukan maksud mendeskriditkan atau melayangkan pandangan negatif, namun hanya sebagai pendapat pribadi dari seorang mahasiswa kepada dosennya bila ada yang tersakiti atau tidak menerima saya mohon maaf) adalah :
1. Tes Pengukuran yang diajarkan oleh : DR.Hj. Juniar Aji
Dosen ini dulu di semester 1 mengajar Teori Sastra. Gaya mengajarnya yang santai tapi mantap dulu aku senang sekali ketika dia mengajar Teori Sastra. namun, ketika di semester 2 ini Beliau mengajar mata kuliah Tes Pengukuran, susah sekali menerima ilmu dari Beliau. Setahuku Beliau pelaku sejarah "Sastra Rawamangun" juga menguasai tentang sastra, jadi ketika mengajarkan apa yang bukan bidangnya maka akan terasa hambar dan omong kosong. Rekan-rekan di kelas sudah menyampaikan keluhan pada sekretariat, namun karena sudah memasuki perkuliahan efektif maka sesal kami belum terealisasi. Setiap perkuliahan ada saja buku yang harus kami beli, bila sudah dibeli perkuliahan berikutnya tidak disentuh-sentuh malah akan ada lagi buku baru yang diperbincangkan. Total buku yang telah kami beli ada 6 buah buku WAH.... Bangkrut nih.
2. Metodologi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dosen pengampu : Prof. DR. H. Achmad H.P.
Wah kalau yang ini benar-benar Inggris Minded deh. Semua buku yang beliau referensikan berbahasa Inggris. Waktu perkuliahan habis hanya untuk menerjemahkan isi buku. Memang luar biasa tegang, stres, pusing bila perkuliahan ini dimulai (maksud Beliau baik sih mengajarkan bahasa Inggris secara tidak langsung karena S2 memang harusnya sudah menguasai bahasa Inggris). Belum lagi bila hasil terjemahan kami salah dan kami ada sedikit canda atau bicara dengan teman, Beliau langsung saja menghardik. Ibarat kata perlakuan Beliau kepada kami layaknya kami ini anak-anak saja bukan sebagai pribadi yang dewasa. Padahal tangannya sudah bergetar tanda pernah mengalami stroke, awas Prof,. jangan suka marah-marah nanti anfal lagi kan bahaya.
3. Membaca dan Menulis, dosen pengampu : Prof.DR.H.Achmad HP
Idem dengan pendapat mata kuliah di atas, karena pengajarnya sama tuh. Untungnya waktu perkulihan yang seharusnya sampai pukul 14.00 dimajukan oleh Beliau jadi pukul 13.00. Setiap perkuliahan berlangsung selain tegang, stres, juga LAPARRRR melanda seisi kelas. Beliau mengatur jadwal seperti itu karena harus mengajar di tempat lain. Kami senang-senang saja karena suasana stres tidak berlangsung lamaaa.... (seperti siswa saja yah, mudah-mudahan siswaku tidak ada yang seperti itu)
Dosen yang satu ini made in Tasikmalaya orang Badan Bahasa, jadi enak sekali penyajiannya. Selain ramah dan suka berguyo, dosen ini juga tidak pelit untuk berbagi ilmu bahasa dan informasi. Sayangnya Beliau tidak memberikan satu pun referensi yang bisa dijadikan acuan untuk menerima informasi tambahan. Satu-satunya referensi yang ada hanya tulisan Beliau di Power Point. Aku menjadikannya buku untuk mempermudah mempelajari mata kuliah ini, ternyata banyak teman-teman yang suka hasil karyaku (aku sih senang-senang saja artinya usahaku tidak sia-sia).
5. Metode Penelitian dosen pengampu : Prof. DR. H.Sumaryoto
kalau yang ini sudah tidak diragukan lagi deh kemampuannya. Walau mata kuliahnya susah dan memusingkan, namun dengan gayanya beliau memberikan nasihat bahwa hidup ini jangan dibuat pusing. Masalah tesis lihat saja yang sudah ada dan ubahlah tahun penelitian pasti ahsilnya beda. (TOP MARKOTOP)
Seperti biasa aku selalu menyimpan hasil karyaku agar tidak menjadi hilang, rusak atau dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Jadi TOLONG DIBANTU YAH