Wednesday, December 17, 2014

KURTILAS ATAWA K13 MEMBAWAKU KELILING INDONESIA

ASYIKNYA KERJA SAMBIL WISATA


MONEV K13  KOTA BANDUNG

Apa kabar? Penghujung tahun 2014 aku tutup dengan kerja sambil wisata. Kurikulum 2013 membuatku bisa keliling Indonesia gratis. Puskurbuk yang menugaskanku ikut dalam Monev atau Monitoring dan Evaluasi K13 membawaku keliling Indonesia. Bila tahun 2013 aku diajak mengelilingi Semarang dan Jepara, tahun 2014 ini aku diajak oleh Puskurbuk dalam tim Monev ke Kota Bandung dan Pangkalpinang.
Kota Bandung bukan kota yang baru untuk menjadi kota kunjungan. Perbedaannya kali ini aku menjadi tim Monev K13 bersama sahabatku yang membawaku terjun bebas dalam K13 Nona manis Ambone Christina Tulalesy. Transportasi ke Bandung, aku ditemani oleh si Moni yang selalu setia menemani kemanapun aku pergi. Monev kali ini kami masih berlima yaitu: Aku (Seni Asiati guru SMPN 266 Jakarta dan 4 orang dari puskurbuk :  Bu Chistina Tulalesy, Bu Yuke, Bu Kus, Bu Agraeni.
Hari pertama atau hari Rabu, 19 November 2014 kami mulai dengan Kotching pada Dinas Pendidikan Kota Bandung dan guru-guru penginput data. Aku mengordinir guru-guru SMP. Ada 6 SMP yang akan aku kunjungi (realisasinya hanya bisa aku kunjungi 2 sekolah)


MONEV K13 PANGKALPINANG


Monev terakhir di penghujung 2014 aku dapat daerah yang jauh di PANGKALPINANG BABEL. Horeeeeee......... akhirnya jauh juga langkahku. Terimakasih Allah dan juga Puskurbuk yang memercayai aku untuk tetap menjadi tim Monev K13. Selasa 9 Desember 2014, pukul 7.00 (mungkin lewat, maklum ga lihat jam) aku sudah sampai Bandara Soekarno Hatta. Pesawat yang akan membawaku padahal berangkat pukul 10.10. Alamak lamanya waktu untuk menunggu. Setelah konfirmasi dengan ibu Ida Sigiro (Puskurbuk) yang juga temanku sewaktu Monev ke Jepara, aku minta ijin menunggu di dalam bandara untuk sarapan pagi di Resto Citibank privilege. 
Pangkal Pinang I am Coming....... Lebay banget yah! Padahal kota ini tadinya merupakan bagian dari Sumatera Selatan kini menjadi provinsi baru Babel atau Bangka Belitung. Bahkan makanan daerah ini juga banyak yang sama dengan daerah Palembang, ada Mpek-mpek, kerupuk ikan, tekwan, dll. Rombongan kami berjumlah 5 orang. Aku guru satu-satunya dan empat orang dari puskurbuk yaitu : Ibu Ida Sigiro, Pak Heni, Pak Hamka, Pak Budi. Aku dan bu Ida hanya berdua perempuan sehingga kami menjadi teman sekamar selama lima hari di Pangkalpinang.
                                         Serunya makan di atas kapal di Pantai Pasir Padi

Pekerjaan biasa yang aku lakukan masih sama. Sehabis kotching  atau hari pertama Selasa, 9 Desember 2014, kami masih berkesempatan makan malam dan menikmati kota Pangkalpinang yang masih belum ramai lalulalang kendaraan yang artinya tak ada macet seperti di jakarta.
Hari kedua, Rabu, 10 Desember 2014, pagi ini aku dijemput oleh kepala SMP 1 untuk kunjungan ke sekolah dan memberi arahan pada guru-guru dalam pengisian instrumen sekaligus bersilaturahmi. Dari SMP 1 perjalanan kami lanjutkan (aku ditemani Bu Ida) mengunjungi SMP 2 yang dipimpin oleh Kepsek cantik yang energik Ibu Etty Zaidan (yang akhirnya menjadi teman di BBM). 
                                         Makan di Restoran Aroma Pantai Pasir Padi Bangka


Ibu etty benar-benar energik, ia rela mengantar aku dan bu Ida melakukan kunjungan ke sekolah berikutnya yaitu SMP Budi Mulya. Di SMP Budi Mulya tidak terlalu lama hanya beberapa menit, karena kami ditelepon untuk makan siang (diundang oleh kepsek SMK 3). Jadilah tim kami makan di Restoran Aroma di Pantai Pasir Padi. Menu yang disajikan serba Seafood. Kali ini aku pesan Kepiting Saos Padang (mumpung ditraktir, soalnya mahal boo hahahaha ketahuan pelit yah!)
                                                     Kepiting Saos Padang Maknyossss

Hari ketiga Kamis, 11 Desember 2014,  masih berkantor di Dinas pendidikan Pangkalpinang. Kali ini menginput data instrumen monev yang harus dimasukkan oleh para guru daerah Pangkalpinang dan koordinator SMP diriku. Sebenarnya ini pekerjaan sepele, aku hanya memeriksa instrumen yang diberikan guru penginput data, kalau kurang tinggal ditambahkan kalau ada yang kurang sesuai mengutip perkataan Nona : selesaikan secara adat hahahaha. Input data sementara harus ditinggalkan tepat pukul 12 karena ada undangan makan siang dari kepala sekolah SMK 1 ibu Kurnia dan bapak kepsek SMA 2. Makan kali ini masih menu seafood di resto Greeng. Menu daerah yang ditawarkan ada lempah kuning, sayur jantung pisang dan ada yang istimewa yaitu crip. Makanan ini adalah fermentasi dari ikan bilis, pengolahannya mentah dan didiamkan di dalam toples selama beberapa hari hingga membusuk. Rasanya aneh, asem dan menyengat., tapi tidak ada bau busuk. Pokoknya seru deh.
Malam hari ketiga, aku ingin sekali mie Koba, karena kata temanku belum syah ke Bangka kalau belum makan Mie Koba. Jadilah sehabis sholat magrib teman-teman tim lain tidak ada yang mau ikut, aku sendirian pinjam motor satpam hotel. Asyiknya berkeliling kota Pangkalpinang sambil merasakan semilir angin yang kadang nakal. Letak resto yang menjual Mie Koba tidak terlalu jauh dari hotel. Sensasi makan Mie di Pangkalpinang benar-benar tak ada duanya. Mie nya sendiri seperti mie biasa. Mie yang terbuat dari terigu berwarna kuning direbus diberi kuah yang katanya kuah ini adalah kuah dari ikan yang diberi bumbu. Penyajian Mie Koba sepeti Mie ayam yang biasa aku makan bedanya mie Koba dicampur dengan toge rebus tanpa ayam yang jadi topingnya. Pengganti ayam adalah bawang goreng yang lumayan menutupi mie. Kata penjualnya paling nikmat makan Mie Koba dengan cucuran jeruk limo sebagai cukanya dan telur rebus. Wah benar-benar nikmat bangettt deh.
 Simak yuk foto-foto kami.



Back Home Pasien Covid

Good bye Wisma Atlet Hari ke-14 di Wisma Atlet "Menunggu Surat" Senin, 4 Januari 2021 Ini hari ke-14 di Wisma Atlet. Katanya kami ...