Sunday, July 5, 2020

Percobaan Mendeteksi kandungan borax pada tahu dan bakso

Perhatikan dengan saksama dua contoh teks laporan percobaan berikut!
Identifikasikan informasi yang terdapat dalam teks laporan percobaan dan kerjakan dengan KLIK Link LEMBAR KERJA 

Teks pertama
Hati-hati Zat Berbahaya pada Jajananmu Tips Jitu Menguji Zat Berbahaya pada Makanan.

Dengan maraknya makanan mengandung formalin, boraks, dan pewarna tekstil membuat kita pun harus cerdas dalam memilih, mampu mengenali makanan dengan dua zat berbahaya itu. Hati-hati terhadap apa yang kamu makan. Makanan yang mengadung pengawet sudah pasti merugikan kesehatanmu.
Konsumsi zat berbahaya tersebut jika diteruskan dalam jangka panjang akan mengakibatkan kerusakan pada ginjal. Sebab, ginjal yang berfungsi sebagai penyaring zat berbahaya akan bekerja ekstra dan berakibat pada ginjal lemah dan lebih parah lagi gagal ginjal.
Kamu dapat mendeteksi makanan dengan cara yang sederhana.
Secara klinis, sampel makanan yang mengandung zat pewarna tekstil seperti zat rodamin B untuk warna merah dan mettanil yellow untuk warna kuning akan memperlihatkan reaksi tertentu. 
Caranya  
  1. Ambil sampel makanan yang berwarna 
  2. 2. Tambahkan air ke dalam sampel makanan
  3. 3. menambahkan air ke dalam sampel kemudian di kocok, setelah itu diberi zat pengurai, kemudian didiamkan sesaat.
Jika positif, akan terbentuk warna ungu melingkar seperti cincin di tabung. Untuk makanan berformalin, setelah di campur air akan berwarna ungu. Kemudian untuk makanan yang mengandung boraks akan berwarna kuning kecoklatan Apabila makanan basah seperti baso, mie basah, atau otak-otak ditekan, akan terasa sangat kenyal.
Sedangkan untuk makanan yang mengandung boraks, dapat dites menggunakan tusuk gigi yang terlebih dulu dilumuri kunyit, kemudian dijemur hingga kering. Makanan yang diduga mengandung boraksditusuk dengan tusuk gigi.
Lalu, perubahan arna setelah beberapa detik diamati. Jika ada perubahan warna kuning kecoklatan maka bahan makanan tersebut mengandung boraks. Meskipun kadang menjijikan, tambah Samsul, keberadaan lalat juga dapat menjadi indikasi alami makanan tersebut mengandung bahan kimia atau tidak.
Apabila makanan basah seperti daging tidak dikerumuni lalat, maka kita pantas curiga. Pasalnya, lalat tidak akan menghinggapi makanan basah yang mengandung boraks, formalin atau bahan pengawet lainnya. Jika sudah ada tanda-tanda tersebut, diharapkan masyarakat untuk tidak membelinya. Kandungan formalin, boraks dan zat pewarna makanan juga bisa diketahui menggunakan lampu ultraviolet.
Caranya sama dengan mengetes uang, yakni dengan mendekatkan makanan ke lampu maka akan terlihat warnanya menyala.


Teks kedua
Bunga Kencana Mendeteksi Boraks dan Formalin

Caranya sama dengan mengetes uang, yakni dengan mendekatkan makanan ke lampu maka akan terlihat warnanya menyala.
Kandungan boraks dan formalin sering kali ditemui pada jajanan kamu. Salah satu cara untuk mewaspadai agar kamu terbebas dari makanan yang mengandung zat berbahaya tersebut adalah dengan cara melakukan pendeteksian. Kamu tidak harus pergi ke laboratorium untuk mengetahui adanya zat boraks dan formalin pada jajanan anak. Cukup dengan melakukan pendeteksian mandiri di rumah. 
Kalau kamu menanam bunga kencana dapat mendeteksi kandungan boraks dan formalin pada jajanan anak.  Kamu hanya perlu mengekstrak bunga kencana atau nama lainnya bunga ruellia dengan menumbuknya hingga halus dan ditambahkan sedikit air. Ekstrak bunga kencana tersebut hanya perlu diteteskan pada sampel makanan yang juga sudah ditumbuk halus ditambah dengan sedikit air. Bunga ruellia mudah tumbuh di berbagai tempat dan dapat ditemukan di pinggir jalan.
Apabila makanan positif mengandung boraks maka warnanya akan berubah menjadi hijau karena pH boraks sekitar 9-11. Sedangkan jika makanan positif mengandung formalin, maka warnanya akan berubah menjadi coklat-kemerahan karena pH formalin sekitar 5-6. Sementara makanan yang bebas formalin dan boraks akan tetap berwarna ungu seperti warna asli ekstrak bunga atau tidak mengalami perubahan warna. Perubahan warna yang terjadi sangat singkat hanya beberapa menit saja sudah bisa terlihat hasilnya.

Boraks sejatinya digunakan untuk membuat campuran detergen, glasi enamel gigi buatan, plastik, antiseptik, pembasmi serangga, dan pengawet kayu. Demikian pula dengan formalin, bahan ini biasanya digunakan sebagai pengawet pada mayat, bahan tambahan kosmetik, perabot kayu, dan desinfektan kuat. Bila tertelan dalam jumlah tinggi Boraks dapat meracuni sel-sel tubuh dan menyebabkan kerusakan usus, hati, ginjal dan otak. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, maka dapat menyebabkan kerusakan hati dan kanker.
Jadi hati-hati membeli makanan atau jajanan yang ada di depan sekolahmu, yah!

Selamat mengerjakan!









Back Home Pasien Covid

Good bye Wisma Atlet Hari ke-14 di Wisma Atlet "Menunggu Surat" Senin, 4 Januari 2021 Ini hari ke-14 di Wisma Atlet. Katanya kami ...