RUMAHKU ISTANA-KU
Melanjutkan ceritaku tentang persahabatan, akhirnya aku berkesempatan untuk mengunjungi sahabatku Devi Zubaidah Tampubolon di Sawangan Depok. Biasalah kalau tanpa perjanjian malah aku bisa mengunjunginya. Padahal sebelumnya aku pernah membuat janji eh.... malah nggak kesampaian terus. Hari itu Minggu, 21 Februari 2009, rencananya aku dan suami akan mengantar paman suamiku untuk melihat rumah yang akan mereka beli di daerah Parung Bogor. Pagi jam 10 kami berangkat dengan mobil pamanku. Perjalanan yang melelahkan untuk melihat rumah kontrakan yang akan kami beli, iseng-iseng aku telepon Devi menanyakan alamat rumah dan lokasi rumahnya dari tempat kami. Rupanya hanya berjarak kira-kira 5 kilometer rumah Devi dengan tempat yang aku kunjungi. Mobil kami pacu ke rumah Devi, walau lelah sangat tapi aku bersemangat sekali karena akan bertemu sahabatku yang melarikan diri dengan membuat istana di luar Jakarta. Lelah yang kami rasakan terbayar sudah, karena rumah Devi ternyata nyaman sekali dengan pekarangan yang luas, halaman tempat mobil yang cukup untuk 5 buah mobil.Bertemu teman lama apalagi bila teman itu adalah seseorang yang mengisi sudut hati tempat berkeluh kesah dalam suka dan duka, oh... rasanya seperti mendapat hadiah yang tak ternilai. Mungkin itu deskripsiku pertemuan aku dan Devi siang itu di istananya yang asri dan nyaman. Dengan sambutan tuan rumah yang ramah, apalah artinya lelah dalam perjalanan Tanjung – Priuk- Depok. Suasana rumah yang benar-benar menyejukkan dan senyum riang sang tuan rumah menambah nyaman hati ini. Hari itu aku dan Devi menumpahkan cerita mengenai hari-hariku dan berita serta cerita teman-teman lain yang ditinggalkan Devi. Kadang kami tertawa, kadang sebal dengan ulah teman kami yang kami bicarakan... itulah rona hidup ( tapi kami nggak gosip loh... Cuma curhat aja, lagian udah banyak infotament jadi gosip kami basi..!). Tapi aku jadi sedih loh, waktu ketemu mamanya Devi? Apa coba yang mama katakan waktu melihat aku? Kata mama aku “Look..., Seni Your Body same as Ade (panggilan untuk Devi) ? ‘What...? oh my GOD... kalau Devi mother dah bilang gitu berarti bener dong aku juga jadi ‘Bahenol, Demplon, Deboy, and Bohay.......!!! Sedih nggak tuh...? Tadinya aku nggak percaya... masak sih.. bodi aku sama? Tapi setelah liat foto kami berdua baru aku sadar ternyata... My Body ....its real... same as Devi. Berarti aku harus ekstra kurangi makan malam, banyak olahraga... pokoknya ketemu Devi mother lagi harus kelihatan langsing.... bisa nggak yah... Anibody .....can help me? What wrong with me???? Pekarangan yang luas dengan tanaman Mangga, Nangka, Jambu biji (klutuk) yang berwarna merah, Pohon pepaya yang sarat buah, serta pohon durian yang masih seukuran anakku (katanya lima tahun lagi bisa dipanen... Masa sih?). Keadaan yang lapang itu membuat anakku dan keponakan berlarian, biarlah mereka aman bermain paling-paling yang ditabrak pohon-pohon. Devi sang tuan rumah mengajak aku untuk panen jambu bijinya, lumayanlah buat oleh-oleh ke Jakarta. Waktu aku mendesak untuk memanen nangkanya dengan setengah memaksa ( mudah-mudahan Devi Ikhlas nangkanya aku panen...!), Devi pun sibuk mencari golok..., wadah gawat nih gara-gara maksa Bu De kita ini langsung cari benda tajam. Jangan salah bukan aku yang nggak tahu diri ini yang mau dia golok, he...he..he... dengan pertolongan golok itulah kerjasama yang baik antara suamiku dan Abah suami Devi dapat terbantu ( untuk memotong nangka dari pohonnya) Good... my husband kerjasamamu akhirnya mengantarkan nangka itu ke rumah kita (coba kalau beli berapa tuh....?), untuk yang satu ini “Tanks yah De... Pulang dari istana Devi beragam pikiran berkecamuk di benakku dan suami tercinta. kata suamiku bisa nggak kita nanti tua dan pensiun di tempat seperti itu? Alhamdulillah ternyata pikiranku dan suami sama, mudah-mudahan Tuhan kasih jalan untuk kami merajut benang kasih hingga nanti bersama anak cucu di tempat yang nyaman dan asri. Duh... so sweet... romantis dan narcis banget yah? I and My Husband have a Dreams.... so... ? I hope so
PANEN NANGKA DI RUMAH DEVI |
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah memberikan komentar dan masukan