Kesempatan pose di depan Masjid Bundaku dan ketiga cucunya
SHOLAT DHUHUR DAN ASHAR DI MASJID KUBAH EMAS DIAN AL MAHRI
Maulid Nabi Muhammad SAW, yang jadi hari libur nasional Senin, 9 Maret 2009, aku dan keluarga berkesempatan mengunjungi Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri Sawangan Depok. Tadi rencananya kami (aku, suamiku, anakku Ray, keponakanku Reza, keluarga adikku Ita, suaminya, dua anaknya Selly dan Ilham, juga kedua orangtuaku) terlebih dahulu mengunjungi putiku di pondoknya, dan keinginan wista religi itu sebenarnya karena Ibundaku sangat ingin sholat di sana dan melihat Masjid yang diperbincangkan orang banyak (maklum teman-teman Bunda sudah pernah ke sana jadi Bunda kayaknya nggak mau kalah tuh!!!!!). rencananya pukul 11.00 Wib kami akan menyambangi putri cantikku Natasha di Pondok Pesantren Putri At Taqwa. Namun, kira-kira 2 kilometer menuju pondok mobil kami sudah dihadang macet. jadinya tujuan ke Masjid Kubah Emas kami dahulukan (maaf Yah Nak Bunda antar nenek dulu...). Melewati tol JORR mobil keluar di Cilandak, melewati jalan KKO Cilandak, trus Jagakarsa, Tanah Baru Depok, akhirnya terlihat gerbang Masjid. Di pintu gerbang memang tidak dikenakan biaya masuk, namun mobil dikenakan parkir sebesar Rp 3000. Karena hari libur dan bertepatan hari Maulid maka lumayan ramai hari itu bahkan untuk parkir kami harus ke pelataran belakang. Waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 Wib, karena dzuhur hampir berakhir kami bergegas menuju Masjid untuk menunaikan sholat dzuhur suasana Masjid yang juga ramai masih aku sempatkan untuk merekam interior masjid dengan ponselku. Kubah Emas menjulang menantang langit, warna Emas berkilau ditimpa cahaya matahari. Memasuki pelataran Masjid kami harus melepas sandal dan menitipkan di lantai bawah penitipan lagi-lagi kami tidak dikenakan biaya penitipan hanya infak seikhlasnya.
Sholat Dzuhur kali ini terasa berbeda, selain tempat yang berbeda juga karena aku ingin memanjatkan doa agar kedua anakku yang akan ujian nasional dapat menjalaninya dengan baik, juga karena besaR tanggal lahirku aku juga memohon doa agar diberikan kesabaran yang berlebih. Apalagi Ibundaku bIsa tercapai keinginannya mengunjungi Masjid ini.
Makan siang yang terlanjur hampir petang kami lakukan di aula masjid. Nyaman sih namun lantai keramik yang licin dan harusnya kinclong kok kusam yah, selain itu sampah dimana-mana, bagaimana sih orang Indonesia sudah diberi kemudahan fasilitas yang layak tetap aja buang sampah sembarangan. Selesai makan kami lanjutkan sholat Ashar, kali ini Kami bisa berjamaah karena tidak terlewat. Benar-benar suasana yang nyaman dan sejuk di hati, bayangkan aku dan keluarga bisa sholat bersama bunda, ayahku ,Tuhan aku mohon berikan kesehatan pada orangtuaku agar aku dapat mengajaknya untuk berwisata religi bila diberikan kemudahan aku ingin mengajak kedua orangtuaku bersama-sama umroh. Amin.
Tidak terasa hari menjelang senja, bergegas kami berkemas karena tujuan utama yaitu mengunjungi putri cantik kami belum terpenuhi. Sudah pukul 16.00 Wib sayangnya Bundaku agak pening dan badannya tidak fit, jadi mobil adikku pulang ke rumah, sedangkan aku dan keluarga ke pondok putriku.
Untung jalan tol hari itu bersahabat, mulus dan lancar hingga sampai pondok pesantren. Hujan turun rintik-rintik begitu kami sampai pondok, untungnya keamanan berbaik hati memanggil anakku untuk menyambangi kami. Melihat putri cantikku aku senang sekali, namun ketika aku ceritakan bahwa tadi neneknya ikut bersama kami, ia menangis memelukku. Katanya ia rindu nenek, ia ingin sekali bertemu nenek. Hati siapa yang tidak akan teriris melihat putrinya menangis menahan rindu. Perutku yang tadinya keroncongan mendadak sontak kenyang karena air mata putriku. Aku berjanji akan membawa neneknya minggu depan. Betapa kuat rasa sayang itu, yah karena dari bayi putriku banyak diasuh oleh neneknya.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah memberikan komentar dan masukan