(Seni Asiati)
A.
PENDAHULUAN
Jujur adalah sebuah sikap yang tentu
mahal harganya. Kejujuran yang ada sekarang ini sungguh susah dicari.
Banyaknya kasus-kasus korupsi oleh para pejabat negara mengindikasikan bahwa
kejujuran memang sudah melemah. Jujur ternyata sebuah pembelajaran tentang
hidup mengekang hawa nafsu dari diri sendiri. Sekolah sebagai wadah pendidikan,
dimana anak akan belajar tentang hidup dan kehidupan bisa menjadi lahan memupuk
kejujuran. Awalnya susah mengajarkan
siswa di sekolah untuk berbuat jujur.
Contohnya jujur ketika mengerjakan soal tugas bahkan jujur mengerjakan ulangan.
Ada saja siswa yang mencontek ada saja kecurangan yang dilakukan siswa ketika
mengerjakan tugas. Apalagi dengan berkembangnya teknologi modern, maka
kejujuran makin sulit ditemui. Misalnya tugas yang diberikan tidak jarang siswa
mencontoh yang ada di internet dengan cara menyalinnya atau istilah siswa copas
atau copi- paste .
Nilai-nilai kejujuran memengaruhi
perekonomian kita. Adanya kasus korupsi dengan mengambil uang rakyat dengan
mengtasnamakan rakyat. Kantin jujur yang diterapkan di sekolah awalnya
bertujuan menanamkan pendidikan karakter yang digadang-gadangkan dalam
kurikulum KTSP. Awal mula pelaksanaan kantin jujur ini pada tahun 2009.
Pemerintah provinsi DKI Jakarta mengajak siswa untuk jujur pada diri sendiri
dengan mengadakan kantin jujur.
Tujuan mengadakan kantin jujur ini
tentulah menanamkan pendidikan karakter pada siswa yang mulai luntur. Selain
itu pemerintah DKI dalam hal ini dinas pendidikan ingin mengajarkan pada siswa
untuk mengelola keuangan atau mengajarkan prinsip-prinsip ekonomi deini
mungkin. Beberapa sekolah menengah atas diundang untuk mengikuti pelatihan
kantin jujur ini. Pemerintah DKI mengulirkan sejumlah dana sebagai modal awal
untuk melaksanakan kantin jujur.
Bulan Oktober 2009 berdirilah
kantin-kantin jujur di sejumlah sekolah menengah atas di wilayah DKI Jakarta.
Kantin jujur ini menerapkan prinsip berbelanja dan melayani sendiri. Kantin ini
menyediakan berbagai keperluan alat tulis siswa dan makanan ringan yang
digemari siswa. Selama satu minggu kantin jujur yang menjual barang-barang
keperluan siswa seperti pulpen, buku, hapusan, spidol dan alat tulis lainnya
ramai pembeli. Selain itu ada juga kantin siswa yang menjual makanan ringan
yang digemari siswa seperti permen dan lain sebagainya.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Banyak permasalahan yang berhubungan
dengan pembelajaran ekonomi di sekolah. Pembelajaran yang utama adalah
bagaimana mengajarkan prinsip-prinsip yang dianut oleh sistem ekonomi syariah.
Ada beberapa maslah yang ingin penulis uraikan yaitu:
- Bagaimanakah
mengajarkan siswa untuk jujur dalam bertransaksi?
- Bagaimanakah
menanamkan sikap jujur pada siswa dalam kehidupan sehari-hari?
- Apakah
pembelajaran ekonomi syariah dapat diterapkan dalam kantin jujur?
Permasalahan yang ada kiranya dapat
dicarikan jalan keluar untuk menanamkan pendidikan karakter dalam hal ini
kejujuran dalam melakukan transaksi.
C.
PEMBELAJARAN
EKONOMI SYARIAH DI SEKOLAH DENGAN KANTIN JUJUR
Orangtua mengirim anaknya ke sekolah untuk
mengajari mereka berpikir. Namun kadang apa yang kita inginkan tidak sesuai
harapan. Pembelajaran nilai tentang kehidupan selain diperoleh anak di rumah
juga di sekolah melalui interaksi anak dengan teman dan juga guru dalam proses
belajar mengajar. Ketika orangtua lebih mengerti cara, kondisi, serta prilaku
di mana anak-anak dapat menyerap pembelajaran secara maksimal, dan ketika
orangtua mampu menjadikan sekolah sebagai wadah di dalamnya anak-anak dapat
memakai serta meningkatkan gaya berpikir dan belajar yang alamiah bagi mereka
(John Holt:7). Sekolah kemudian akan menjadikan sebuah tempat di mana semua
anak tumbuh, tidak hanya secara fisik ataupun pengetahuan, tetapi juga dalam rasa
ingin tahu, keberanian, ketahanan, kesabaran, kompetensi, dan pemahaman akan
sesuat. Pertanyaan yang kini berkembang
adalah mengapa nilai kejujuran kini semakin luntur pada diri siswa? Siswa akan
memulai kebohongan demi kebohongan mulai dari tugas dan ketidakhadiran di
sekolah.
Pembelajaran ekonomi di sekolah dapat
dimulai dengan praktik kejujuran dalam transaksi pembelian melalui ‘kantin
jujur’. Prinsip ekonomi yang dilakukan mengajarkan siswa untuk jujur
bertransaksi sehingga pemasukan yang diterima oleh kantin jujur dapat
dibelanjakan lagi. Seperti biasa kantin jujur tersebut layaknya ombak kadang
tinggi pemasukan kadang rendah bahkan ada beberapa sekolah yang mati suri alias
tutup dengan kerugian yang diderita.
Berdasarkan data yang dihimpun ada 17
sekolah menengah atas negeri dan swasta di wilayah Jakarta Utara yang
menerapkan kantin jujur. Beberapa kantin tersebut melakukan transaksi
berdasarkan kejujuran siswa. Harga yang tertera adalah harga penjualan tentu
saja dengan sedikit keuntungan yang didapat.
Pertanyaannya mengapa bisa kantin jujur
dengan niat tulus untuk menanamkan pendidikan karakter siswa justru terpuruk?
Apa siswa memang sudah tidak ada yang jujur?
Gerakan kantin jujur dengan suntikan
dana dari pemerintah saja sudah menimbulkan konflik. Pertama setelah kantin
jujur dilaksanakan siapakah manajemen
yang ditugaskan untuk mengontrol dan mengaudit kantin jujur? Kedua
keuntungan yang didapat untuk siapa dan digunakan untuk apa? Ketiga apa peran
pemerintah sebagai tindak lanjut dari kantin jujur?
Beberapa siswa dan guru ekonomi yang ditugaskan mengelola
kantin jujur mengatakan modal awal dari
pemerintah DKI digunakan untuk untuk membeli baerang-barang kerluan kantin
jujur meliputi juga meja dan lemari kaca.
Awalnya harga yang tertera sudah dinaikkan dari harga pembelian sebanyak
10 % - 15 %. Misalnya kue yang dibeli dipasar Rp 800 maka kantin menjualnya
seharga Rp 1000. Keuntungan yang didapat digunakan untuk mendanai kegiatan OSIS
dan ada beberapa yang memutar modal tersebut tanpa mengeluarkan untuk keperluan
lain selain membeli barang yang akan dijual di kantin jujur.
Kantin jujur mengajarkan siswa belajar
ekonomi dengan praktik langsung di lapangan. Selain itu pendidikan moral dan
pembangunan karakter manusia Indonesia dapat ditanamkan dengan kantin jujur di
sekolah-sekolah. Sejalan dengan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Pihak sekolah dalam hal ini guru ekonomi ingin siswa lebih mengenal tentang
ekonomi syariah dalam praktiknya atau secara lebih dekat lagi. Maka kantin
jujur bisa mengabungkan prinsip ekonomi syariah dalam pelaksana. Pangeran
Charles, dalam sebuah perbincangan dengan media massa, mengatakan ekonomi
syariah bisa memberikan jawaban yang tidak bisa dilakukan oleh sistem ekonomi
konvensional karena penekanannya pada ekonomi moral.
Kantin Syariah sebagai Pembelajaran pada Siswa
Kantin Syariah sebagai Pembelajaran pada Siswa
Syariah atau dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI: 822) adalah syariat: hukum agama (yang diamalkan menjadi
perbuatan-perbuatan, upacara, dsb) yang bertalian dengan agama Islam. Ekonomi
Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah merupakan perwujudan dari paradigma Islam.
Pengembangan ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah di sekolah-sekolah ditujukan
untuk memberi pengetahuan pada siswa mengenai ekonomi yang berlandaskan Islam
dengan segala kelebihan dan kekurangan dari sistem ekonomi yang telah ada.
Sesuai dengan perkembangan ekonomi global dan semakin meningkatnya minat
masyarakat dengan ekonomi perbankan secara Islami, ekonomi Islam mendapat
tantangan yang sangat besar pula.
Kantin jujur yang sudah berkembang di
sekolah-sekolah bisa dijadikan sebuah pembelajaran dengan cara syar’i atau
sesuai dengan syariat Islam. Menurut sejumlah ahli ekonomi, ekonomi syariah
yang berkembang di Indoensia memiliki beberapa tantangan. Setidaknya ada tiga
tantangan yang dihadapi, yaitu: pertama, ujian atas kredibel sistem ekonomi dan
keuangannya. Kedua, bagaimana sistem ekonomi Islam dapat meningkatkan dan
menjamin atas kelangsungan hidup dan kesejahteraan seluruh umat, dapat
menghapus pengangguran dan kemiskinan di Indonesia ini yang semakin marak,
serta dapat memajukan ekonomi dalam negeri yang masih terpuruk dan masih
bernilai rendah dibandingkan dengan negara lain. Dan yang ketiga, mengenai
perangkat peraturan, hukum dan kebijakan baik dalam skala nasional maupun dalam
skala internasional.
Kantin jujur yang semula mengajarkan
kejujuran tentu dapat berkembang untuk mengenalkan siswa pembelajaran ekonomi
syaria. Tujuan utama kantin jujur selain berniaga atau berdagang adalah
menekankan pentingnya nilai kejujuran. Niaga atau disebut dagang adalah
pekerjaan yang berhubungan dengan menjual dan membeli keuntungan (KBBI:229).
Niaga sebagai aktivitas ekonomi pada sektor riil menempati posisi penting dalam
ekonomi syariah (Amiur Nuruddin: 34).
Ekonomi Islam adalah sebuah
sistem ilmu pengetahuan yang menyoroti masalah perekonomian, sama seperti
konsep ekonomi konvensional lainnya. Hanya, dalam sistem ekonomi ini,
nilai-nilai Islam menjadi landasan dan dasar dalam setiap aktivitasnya. Pembelajaran ekonomi syariah yang dilakukan
di sekolah dapat lebih menananmkan pendidikan karakter dan membentuk generasi
yang jujur dalam melakukan transaksi keuangan. Dengan nilai keimanan, apapun
bentuk ekonomi yang dilakukan akan dipandang sebagai bentuk kegiatan
ibadah, artinya aktivitas yang diperintahkan dan diridhoi oleh Allah SWT.
Pelaku ekonomi akan menempatkan dirinya sebagai hamba dihadapan Allah, perbuatan
ekonomi yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain akan semakin
dihindari. Adapun yang menjadi kerangka teori dalam ekonomi Islam adalah
adanya unsur kebenaran dan dan kebaikan. Dalam pandangan
Islam kebenaran dan kebaikan ada yang mutlak dan ada
yang relatif, kebenaran yang mutlak hanya berasal
dari Allah, al Quran, dan Sunnah sedangkan yang bersifat relatif
bersumber dari fenomena alam semesta.
Ekonomi syariah adalah ekonomi yang
bertumpu pada sistem nilai (value) dan
etika (akhaq) yang berlandaskan tauhid dan keadilan (Amiur Nuruddi: 105). Pembelajaran
ekonomi syariah di sekolah dengan pembelajaran secara langsung dan melibatkan
siswa akan semakin bertambah pengetahuan teori maupun praktik pelaksanaan
ekonomi syariah dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat belajar beretika dalam
melakukan transaksi.
Niat yang lurus dan kuat yang
disandarkan kepada Allah SWT dalam bekerja, akan menjadi motivasi dan ruh
kekuatan dalam setiap bentuk tindakan dan pengambilan keputusan. Setiap
permasalahan tidak akan disikapi dengan emosional, akan tetapi disikapi secara
rasional dan diputuskan secara spiritual.
Kantin
yang Jujur dan Syar’i
Kantin jujur yang sudah dilaksanakan dis
ekolah-sekolah dan sebagai perwujudan penanaman nilai-nilai budaya karakter
bangsa dapat dapat menjadi dasar pembelajaran ekonomi syariah.sistem ekonomi
konvensional yang mengedepankan bunga atau keuntungan bagi pelaku ekonomi
memicu timbulnya konflik perekonomian yang tidak sehat. Kantin jujur dengan
menaikkan harga barang 10 % - 15 % memicu pengurus kantin tidak jujur. Sistem
ekonomi syariah yang ditawarkan yaitu sistem bagi hasil. sistem ekonomi syariah
sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis, sosialis maupun komunis.
Ekonomi syariah bukan pula berada di tengah-tengah
ketiga sistem ekonomi itu. Sangat bertolak
belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang
memberikan hampir semua tanggungjawab kepada warganya serta komunis yang
ekstrem. Ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan yang boleh dan tidak boleh
di transaksikan. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi
seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan
serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.
Pertanyaannya bagaimana mengadakan
kantin jujur yang syar’i? Kantin jujur yang ada di sejumlah sekolah saja banyak
yang tidak jelas atau mati tidak beroperasi lagi. Penanganan yang tidak optimal
serta manajemen yang kurang transparan (dalam hal ini tidak jujur) menjadi
penyebab kantin jujur harus tutup atau perlahan-lahan tidak jelas
keberadaannya.
Siswa SMA sebagai eplaku ekonomi di
sekolah pastinya ingin pelayanan yang optimal. Transaksi sendiri yang dilakukan
walaupun sebagai pembelajaran kadang membuat kantin hilang kendali. Misalnya:
siswa yang membeli pensil atau pulpen seharga Rp 2500, transaksi dilakukan
dengan uang pecahan Rp 5000 sementara di kotak uang tidak tersedia pecahan Rp
500. Maka siswa akan mengambil kembalian dengan pecahan yang ada. Kadang kurang
Rp 1000 atau bahkan ia sengaja meninggalkan di kotak sisanya dengan tujuan
kalau besok berbelanja lagi ia tinggal mengambil. Permasalahannya ada di
manajemen, bila penghitungan pemasukan pada hari siswa meninggalkan sisa uang
belanja maka uang siswa tersebut akan dihitung sebagai uang masuk. Artinya
untuk kemudian hari ia akan mengambil lagi maka kantin akan merugi. Padahal
belum tentu kerugian tersebut dilakukan oleh pembeli yang meninggalkan uangnya.
Bisa saja kerugian terjadi karena ada siswa yang tidak jujur membeli tanpa
membayar. Ini yang sering terjadi dan dialami oleh sejumlah kantin jujur yang
dikelola sekolah.
Pembejaran ekonomi dalam Islam pada
siswa harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku
usaha. Karena ekonomi syariah menekankan
empat sifat, antara lain: Kesatuan (unity), Keseimbangan (equilibrium), Kebebasan
(free will), Tanggungjawab (responsibility)
Sistem ekonomi Islam
memiliki dasar asas yakni kepemilikan pengelolahan kepemilikan dan
distribusi kepemilikan ditengah kehidupan manusia. Islam tidak memperbolehkan
"menghasilkan uang dari uang". Uang hanya merupakan media pertukaran
dan bukan komoditas karena tidak memiliki nilai intrinsik. Kedua belah pihak atau pembeli dan penjual harus mengetahui
dengan baik hasil yang akan mereka peroleh dari sebuah transaksi.
Pembelajaran
Ekonomi Syariah di Kantin Jujur
Sebenarnya aturan penjualan dan
pembelaian sudah diatur. Pembeli adalah raja, aturan itu sudah disepakati bersama
dalam melakukan usaha. Sekolah-sekolah yang menyelenggarakan kantin jujur dapat
mengubahnya menjadi usaha dengan prinsip syariah. Cara yang bisa dilakukan adalah
sebagai berikut:
- Barang-barang
yang menjadi kebutuhan siswa (alat-alat tulis) harus diperbanyak dengan
perbandingan yang proporsional dibandingkan dengan barang-barang yang
bukan kebutuhan pokok siswa
(makanan atau minuman).
- Penjualan
dilakukan dengan prinsip transparan, artinya pengelola kantin membuat
catatan harga barang dengan mencantumkan berapa harga pembelian saja tanpa
mencantumkan harga penjualan. Beri catatan atau tulisan yang besar di
selembar kertas bahwa harga tersebut adalah harga pembelian dan minta
siswa untuk menaksir sendiri berapa kelebihan yang harus dibayarkan pada
kantin.
Misalnya
:
Tabel
harga
No
|
Nama Barang
|
Harga pembelian
(satuan)
|
1
|
Pulpen Standard AA (hitam/biru)
|
Rp 2.500
|
2
|
Buku tulis Boxy (58)
|
Rp 6.500
|
3
|
Karton warna
|
Rp 1.700
|
4
|
Busur kecil
|
Rp
800
|
5
|
Kertas ulangan
|
Rp
500
|
- Siswa yag
membeli diminta belajar untuk berlaku jujur dan memberikan hasil yang
tidak merugikan pada kantin dengan sosialisasi bahwa keberadaan kantin
jujur atau keberlangsungan kantin jujur adalah karena siswa dan untuk
siswa.
- Adakan
laporan berkala dan hasil laporan buatlah di dinding sekolah dengan
menempatkan jumlah pembelanjaan dan jumlah yang diterima dari penjualan
selama periode berjalan, misalnya tiga bulan sekali. Hal ini akan mengajarkan
siswa bahwa kantin mengalami kemajuan atau kerugian.
- Perolehan keuntungan kantin bisa untuk siswa kembali, misalnya untuk menyantuni siswa yang kurang mampu atau siswa yatim. Bila siswa di sekolah tidak terdapat siswa yang dimaksud, hasil keuntungan kantin dapat digunakan untuk masyarakat sekitar yang membutuhkan. Ajak siswa ketika penyerahan bantuan untuk masyarakat. Pembelajaran ini menanamkan nilai kemanusiaan pada siswa.
D.
PENUTUP
Krisis ekonomi dan kemiskinan yang
melanda dunia bahkan Indonesia sebagai negara berkembang, maka ekonomi Islam
sebagai solusi, walaupun dengan segala kelemahannya sebagai sistem ekonomi
yang masih baru sehingga sebagian masyarakat masih belum bisa menerima secara
luas ekonomi Islam. Pemahaman tentang ekonomi Islam perlu diajarkan pada
sekolah-sekolah delam wujud langsung yaitu mengajarkan pada siswa bagaimana
ekonomi syariah dapat mewujudkan perekonomian yang baik dan maju.
Kantin jujur dengan mengedepankan
nilai-nilai keilmuan serta nilai moral yaitu menanamkan pendidikan karakter
pada siswa perlu terus dikembangkan sehingga siswa mengerti dan mau mengubah diri dan juga orang lain agar
bertransaksi secara jujur dan sesuai syariat Islam.
Oleh karena itu diperlukan kajian dan
penelitian untuk mengembangkan ekonomi islam melalui metode-metode transaksi
lain dalam pembelajaran di sekolah dan dapat diterapkan secara menyeluruh di
semua sekolah. Siswa khususnya semakin yakin nilai-nilai syariah pasti
memberikan kemaslahatan bagi kehidupan berbangsa kita. Dalam doa kita selalu
mohonkan, Ya Allah berikanlah kepada kami kebaikan dunia dan akhirat, dan
jauhkan kami dari azab neraka. Semoga pembelajaran ekonomi syariah dalam
penyelenggaraan kantin jujur yang syar’i dapat tercapai.
DAFTAR
PUSTAKA
Depdiknas. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Holt, John. 2012. Bagaimana Siswa Belajar. Jakarta: Erlangga
Mujiono,
Dimyati. 2001. Motivasi dalam Belajar. Jakarta: Depdikbud.
Nuruddin, Amiur. 2010. Dari Mana Sumber Hartamu?. Jakarta:
Erlangga
Prayitno, Elida. 2009. Motivasi dalam Belajar.
Jakarta : PPLPTK Depdikbud
Siti : Pendapat saya tentang ekonomi syariah perlu diajarkan pada siswa karena sebagai pembelajaran
ReplyDeletesaya setuju dengan kantin yang jujur karena makanan yang dimakan harus jujur
Lukman Hakim : Pendapat Saya Ekonomi Syariah Belajar Untuk Jujur
ReplyDeleteSaya Sangat Setuju...........
Deden : Pendapat saya tentang ekonomi syariah yaitu sangat peru diajarkan kepada setiap siswa sebagai pembelajaran untuk kehidupan sehari-hari. saya juga setuju dengan adanya kantin kejujuran, karena kantin kejujuran dapat melatih siswa menjadi jujur dan menjalankan amanah
ReplyDeleteRivaldy Aditya : Pendapat saya tentang ekonomi syariah sangat perlu untuk diajarkan kepada kami, agar kami bisa lebih mengerti tentang ekonomi dan menurut saya tentang penerapannya kepada kantin kejujuranpun juga sangat bagus, tetapi apakah ada cara lain agar kita bisa lebih menanamkan sifat jujur dalam diri kita sendiri?
ReplyDeleteMuhammad Arif Romdon : pendapat saya tentang tingkah laku jujur itu sangat bagus dan harus diajarkan kepada siswa-siswi agar mereka menjadi generasi muda yang lebih baik, saya pun juga sangat setuju dengan jujur itu sangat mahal, karena saya juga merasa semakin dikit orang yang bertingkah laku jujur dizaman ini.
ReplyDeleteGalang Panji Satrio X TKR 1 :
ReplyDeleteMenurut pendapat saya penerapan ekonomi syariah kepada siswa melalui kantin melalui kantin jujur perlu dilaksanakan, agar para siswa bisa menanamkan dan menerapkan rasa kejujuran dalam kehidupan sehari - hari disekolah maupun dilingkungan masyarakat,,,,kejujuran juga melatih kita untuk selalu berbuat baik dan tidak ingin merugikan orang dalam berinteraksi sosial terhadap sesama manusia
Ahmad Barokah X TKR 1 :
ReplyDeleteMenurut saya dengan adanya ekonomi syariah dalam kantin jujur sangat bermanfaat bagi para siswa karena dengan adanya kantin kejujuran disekolah dapat melatih kita/para siswa untuk selalu berbuat baik, tidak berbohong, tidak merugikan orang lain dan selalu mengutamakan nilai - nilai kejujuran dalam penerapan kehidupan sehari - hari dalam lingkup sekolah maupun lingkup masyarakat
Faruq Dwi S. X IPA 2 : menurut saya Syariah ekonomi dapat diterapkan kepada kantin jujur. Dengan adanya penerapan kantin jujur di sekolah, maka akan melatih siswa untuk bertingkah laku jujur.
ReplyDeleteImelda Yulianti X IPA 2 :
ReplyDeletePendapat saya ekonomi syariah memang perlu diadakan sebab dengan seperti itu siswa atau siswi pun dapat jujur dalam segala hal dan dimanapun ketika ia berbelanja disuatu tempat. dan dengan adanya kantin jujur tidak merugikan antar siswa dengan penjaga kantin tersebut.
Mukhamad Ibnu Handika X IPA-2 :
ReplyDeletependapat saya,saya sangat setuju dengan adanya ekonomi syariah, sangat penting bagi para siswa-siswi bahkan sangat penting lagi bagi orang tua ,karena dengan adanya kantin jujur,kita dapat melihat apakah rasa kejujuran itu masih dimiliki oleh setiap siswa maupun siswi di sekolah,karena survei membuktikan sudah hampir 60% siswa di indonesia sudah tidak jujur,baik di lingkungan sekolah,maupun di lingkungan masyarakat.
Zuan Wizurai X IPA 2 :
ReplyDeleteMenurut pendapat saya dengan adanya pembelajaran ekonomi syariah dapat mengajarkan siswa bersikap jujur sejak dini, karena kejujuran mahal harganya dan sikap jujur membawa kita untuk lebih baik. Jika kita jujur bergaul dimana pun akan diterima dengan baik.
Ridwan Tamaroba . X-IPA 2
ReplyDeletemenurut saya dengan adanya ekonomi syariah dapat membantu siswa-siswi di indonesia dapat lebih jujur lagi,dan peran orang tua juga harus ikut membantu dengan adanya program ini
Teddy Syahrial. X-IPA 2,
ReplyDeletependapat saya dengan adanya kantin ke jujuran di sekolah sangat bermanfaat sekali,saya sangat setuju,agar siswa-siswi indonesia dapat lebih baik lagi,
Nama : Fanji Nofdiansyah
ReplyDeleteKelas : X IPA 2
Menurut saya adanya ekonomi syariah sangat bermanfaat bagi anak anak Indonesia
Nama : Syarif
ReplyDeleteKelas : X IPA 2
Menurut saya dengan adanya ekonomi syariah sangat membantu anak anak bangsa indonesia