Thursday, December 31, 2020

Tahun Baru di Wisma Atlet

 Tahun Baruan Pasien Covid-19

Wisma Atlet, 31 Desember 2020
Pukul 17.00


Sore ini  Kami berkumpul di kamar Imah untuk makan bersama di akhir tahun. Alhamdulillah ada kiriman dari bang Hari dan Bang Affan. Syukron abang-abang semua terimakasih atas perhatiannya. Walaupun makanan di Wisma Atlet dicukupkan gizinya, karena menunya itu-itu saja yah mulai deh perut bosan menyerta. Alhamdulillah ada tawaran mau makan apa katanya. Hahahaha kebetulan banget aku pesan: Sate Padang, bihun goreng, pangsit rebus, keponakanku Seli pesan mie goreng, yang lain rupanya mengikuti jadilah kami berkumpul di kamar imah yang memang tinggal sendiri di kamar. 

Jadilah kami pesta makanan mana tambah ada jus alpukat lagi wihhhh perut tambah blendung dah. Hajar blehhh yang pertama dimakan pesananku dong SATE PADANG. Duh, nikmat banget makannya satu porsi aku habiskan sendiri sementara yang lain kulihat ada yang kepedesan dan imah katanya terlalu banyak porsinya. hemmm aku mah hantam ajalah sudah lama ga ketemu sate padang hahahahaha aji mumpung yah. Perut sudah tak mampu lagi menerima makanan akhirnya ngobrol sana sini deh dan main tik tok hahahahaha.

                                            Tuh sate padangnya nikmat mana yang kaudustakan.

Beberapa kali gagal joget Tik tok kalau aku mah yang penting asal joget kan ga ada jurinya ini hahahahaha. Gembira hati dan menyenangkan diri aja.

Bubar dari tempat Imah aku lihat Bang Joned kurang bergairah dan lesu jadi kami sarankan istirahat saja sementara aku, Bang Ano, Imah, dan keponakanku melanjutkan malam tahun baru ke Tower Bang Ano. Rencana kami mau ke Rooftop di lantai 32. Ternyata rooftop dikunci mungkin takut pada anarkis di atas di malam tahun baru.
Akhirnya kami ke lantai 16 lumayan dari lantai 16 dapat melihat ke bawah keadaan Jakarta di perhantian tahun. Beberapa perumahan terlihat beraksi dengan kembang api dan petasan. Ingat anak-anakku dan saudaraku biasanya kami berkumpul bakar ikan atau aku mengajak keliling Jakarta menghabiskan pergantian tahun. Sedih tentu saja karena bermalam tahun baru di Wisma Atlet bukan prediksiku semoga ini pengalaman yang satu-satunya ga akan terulang lagi. 
Kok jadi melow gini yah hehehehee, aku kasihan dengan ponakan yang harus menghabiskan tahun baru denganku di Wisma Atlet. Alhamdulillah aku lihat dia video call dengan anakku yang kumpul di rumah mama. 

Tak lama datang serombongan tenaga kesehatan. Rupanya mereka juga ingin merasakan tahun baru ala Wisma Atlet. Jadilah ramai juga tempat kami menghabiskan pergantian tahun. Semoga doa kami dikabulkan Allah untuk hanya sekali merayakan tahun baru sebagai pasien, Covid musnah dari muka bumi.

Angin ternyata tidak bersahabat walau taka da hujan. Angin yang berhenbus kencang cukup membuat tubuh kedinginan juga selain itu Imah tidak pakai jaket jadi dia yang terdampak sekali dengan angin nakal. Aku dan Selli masih sibuk mengabadikan keadaan di bawah yang penuh dengan lampu dan sesekali meriahnya kembang api. Ada yang lucu melihat baju hazmat yang dikenakan para Nakes. Ada-ada saja tulisan yang membuat kami tertawa. Kali ini Bang Ano yang menemukan tulisannya kebetulan juga dia jomblo jadi berhak foto. Ah semoga kenangan ini sekali saja seumur hidup.










Ingat anakku Natasha semoga tahun 2021 mendapatkan jodoh yang memang menyayanginya dan bisa menjadi imam yang baik untuk anakku. Aku sih berharap segera diberikan jodoh yang terbaik pilihan Allah, aamiin ya Rabbal alamin. Pukul 10.50 karena angin tambah kencang akhirnya kami balik ke kamar masing-masing. Aku masih makan lagi nih kali ini bihun goreng yang aku pesan. Selli juga ikutan makan mie goreng yang dipesan. Bukan itu saja sate padang masih aku embat lagi beberapa tusuk. Alamak benar-benar penuh deh perut ini. Tak lama pergantian tahun. Terharunya ketika Selli memelukku mengucapkan tahun baru. Aku jadi sedih karenaku dia harus merasakan menginap di Wisma Atlet. Aku hanya bisa berucap "Maafkan Wo". 

Jumat, 1 Januari 2021



Tadi malam kami tidur hampir pukul 1 malam akhirnya Subuhpun kesiangan hanpir pukul 5.30. Alhamdulillah hari pertama di awal tahun 2021 ditandai dengan cerahnya udara. Makan pagi dan minum obat jadi rutinitas yang tak boleh diabaikan. Makanan yang diberikan jadi vitamin untuk kami.
Imbas makanan tadi malam jadi banyak sampah bekas makan kami hampir satu kardus. Oh, ya aku sengaja ambil kardus bekas untuk tempat sampah. Ternyata efektif karena remah-remah dan sampah ekcil bekas tisu jadi ga bolak balik keluar ruang untuk buang.

Hari ini aku tak keliling wisma aku olahraga senam di kamar dan ke lantai 3 berjemur. Ada kelompok ibu-ibu yang membicarakan gejala mereka terkena covid. Setiap orang berbeda rupanya. 


Habis senam berjemur hari ini rada deg deg an karena kami aku, Imah, dan Seli akan terima hasil swab.  Sampai sore belum juga ada tanda-tanda hasil swab. Sore jam 17 janjian ketemuan dengan Bang Ano, Imah, dan Bang Jonet. Rupanya Bang Jonet rada lesu katanya mual dan tak ada rasa di lidah jadi mau istirahat. Yah gejala Covid memang teras melalui beberapa fase katanya.
GEJALA INFEKSI COVID-19

◉ Karena runtuhnya sistem kesehatan, kami, para profesional kesehatan, telah menyiapkan pesan ini untuk masyarakat, jika Anda tidak ingin mengambil risiko segera ke rumah sakit;
  ____
  ◉ Gejala muncul mulai hari ketiga setelah infeksi (gejala virus).
   ➙ fase pertama;
  ◉ Sakit persendian
  ◉ Sakit mata
  ◉ Sakit kepala
  ◉ Muntah
  ◉ Diare
  Hidung meler atau hidung tersumbat
  ◉ Meriang
  ◉ Mata merah, panas
  ◉ Nyeri saat buang air kecil
  ◉ Demam
  ◉ Radang tenggorokan (sakit tenggorokan)
  ➙ Sangat penting untuk menghitung hari: 1, 2, 3.
  ◉ Lakukan tindakan sebelum timbulnya demam.
  ◉ Hati-hati, sangat penting untuk minum banyak cairan, terutama air bersih. Minum banyak air untuk menjaga tenggorokan Anda tetap lembab dan untuk membantu membersihkan paru-paru Anda.
  ____
  ➙ fase ke-2; (dari hari ke-4 hingga ke-8) 
inflamasi.
  ◉ Hilangnya indera penciuman / rasa
  ◉ Mudah lelah
  ◉ Nyeri dada (tulang rusuk)
  ◉ Sesak di dada
  ◉ Nyeri di punggung bawah (di daerah ginjal)
  ____
  ➙ Virus menyerang ujung saraf;
  • _Kurangnya oksigen terjadi ketika orang duduk saja tapi kehabisan napas;
  • Kelelahan saat melakukan pekerjaan sederhana tapi sudah lelah.
  ____
  ➙ Dibutuhkan banyak cairan dan vitamin C.
  ____
  Covid-19 mengikat oksigen, sehingga darah kekurangan oksigen. 
  ____
   ➙ fase ke-3 - penyembuhan;
  ◉ Pada hari ke 9, fase penyembuhan dimulai, yang bisa berlangsung hingga hari ke 14 (penyembuhan).
  ◉ Jangan tunda pengobatan, lebih cepat lebih baik!
  ____
  ➙ Semoga semuanya selamat!
  Lebih baik ikuti saran ini, pencegahan lebih baik daripada pengobatan!
  • Berjemur sinar matahari selama 15-20 menit
  • Istirahat dan tidur minimal 7-8 jam.
  • Minum minimal 1 setengah liter air per hari
  • Semua makanan harus panas (tidak dingin).
  ➙ Perlu diingat bahwa pH virus corona berkisar antara 5,5 hingga 8,5.
  Jadi yang harus kita lakukan untuk membasmi virus adalah makan lebih banyak makanan yang bersifat basa, di atas tingkat asam virus.
  Sebagai;
  ◉ Pisang, Jeruk Nipis → 9,9 pH
  ◉ Lemon kuning → 8,2 pH
  ◉ Alpukat - pH 15,6
  ◉ Bawang putih - pH 13,2
  ◉ Mangga - pH 8,7
  ◉ Mandarin - pH 8,5
  ◉ Nanas - 12,7 pH
  ◉ Selada air - 22,7 pH
  ◉ Jeruk - 9,2 pH
  ____
  ➙ Bagaimana Anda tahu bahwa Anda memiliki Covid-19 ?!
  ◉ tenggorokan gatal
  ◉ Tenggorokan kering
  ◉ Batuk kering
  ◉ Suhu tinggi
  ◉ Kesulitan bernapas
  ◉ Kehilangan indera penciuman dan rasa

Semoga aku cepat keluar dari Wisma ini walau isolasi tapi kami berkumpul dengan semua pasien Covid duhhhh ga enakkan.  Sore juga anakku Natasha dan Olivia membawa pesanan obat-obatan ada obat batuk dan Halofit. Rindu sebenarnya dengan mereka. Aku suruh mereka bawa kue yang dikirim Kappija karena memang ga kemakan. Selain itu roti dari Wisma juga aku suruh bawa. 
Sore itu dapat kabar Imah sudah negatif dan boleh pulang hari itu juga. Dia mau pulang malam habis isya. Duh, kok seperti diusir tetapi setelah dipikir-pikir memang harus cepat pulang apalagi kita sudah negatif nanti malah menular lagi dari orang kalau imun kita turun. Alhamdulillah satu-satu kami keluar dari isolasi ini dan bertemu keluarga.



Malam habis isya baru kami dipanggil oleh dokter diminta ke klinik. Selain aku dan Seli sudah ada 5 orang pasien juga. Aku sudah curiga karena Imah sudah tidak dapat makan malam juga obat. Sedangkan aku dan Seli masih mendapat makan malam juga obat. Pastinya kami masih positif. Niat mau antar Imah ke Tower 7 eh ga jadi karena hati ini dag dig dug.

Benar saja dokter memberikan penjelasan bahwa CT Value kami masih di bawah 38 atau masih terdapat virus dan bisa menularkan. Aku sudah naik CT nya 37 dan 38 tetapi Seli rendah sekali 35. Yah, kami harus menginap lagi 3 hari di Wisma Atlet. Diambil hikmahnya saja mungkin kami memang harus istirahat jangan keluar dari Wisma dulu.


Kami balik ke kamar setelah mendengar penjelasan dokter bahwa terhitung mulai hari ini sampai nanti Senin pagi kami sudah boleh pulang tanpa PCR lagi. Duh kok gitu sih jadi tetap saja dong PCR kami yang dibawa tetap POSITIF. Katanya kalau mau PCR di luar itu mah bayar Dok gimana sih. Mungkin kalao bolak balik PCR alatnya mehong kalau sudah 14 hari diisolasi berarti sudah amanlah tanpa PCR. Weslah terima saja, Kak. Semoga kita sehat-sehat saja. 

Sabar yah Kak kita apsti pulang disuruh istirahat lagi. Kami balik badan dan kembali ke kamar dengan hati yang pilu. Usaha maksimal olaharga sudah kami lakukan. Minum vitamin dan makan yang bergizi juga sudah kami lakukan. Malahan Imah itu badannya saja masih lesu masih loyo lagipula jarang sekali olahraga dengan kami paling cuma duduk saja berjemur. Kok, bisa sih negatif secepat itu?????. Sudahlah mungkin Allah mengatur ini semua.
Tidur yuk Kakak Seli dan berdoa semoga kita cepat LULUS dari Wisma Atlet.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah memberikan komentar dan masukan

Back Home Pasien Covid

Good bye Wisma Atlet Hari ke-14 di Wisma Atlet "Menunggu Surat" Senin, 4 Januari 2021 Ini hari ke-14 di Wisma Atlet. Katanya kami ...