Thursday, February 14, 2008

Ujian Blok Sastra


SOAL UJIAN BLOK I SASTRA
Februari '08
Cermati Puisi terjemahan berikut

Kidung Musim Gugur
(Judul sumber: Chanson d’Automne)
Karya: Paul VERLAINE
Sedu mengalun
Dawai biola
Musim gugur
Menyayat kalbu
Dengan lara
Menjemukan.

Segala sesak dada,
Pucat wajah, tatkala
Lonceng bendentang,
Kuterkenang
Hari-hari silam
Bercucuran air mata;

Dan kupergi
Terseret badai
Melayang-layang
Kian ke mari,
Bagai sehelai
Daun kering.

1. Tuliskan majas yang terdapat dalam puisi terjemahan di atas!
2. Apakah makna yang terkandung dalam puisi terjemahan di atas?
3. Adakah nilai-nilai sastra yang tersirat di dalam puisi terjemahan tersebut? Jelaskan dengan baris puisi yang mendukung!
4. Coba alihkan aksara Arab Melayu berikut ini ke dalam aksara Latin dengan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan!
1.كيت تيدق دافت منو لس سورت
2. ليهتلاةايتاد استان دري مور
3. ستاهن سوده ساي بريكوله
4. ميج ايت تله روسق
5.سلم دري علم اونتك ملوستراكن هوتن
5. Cermatilah cerita di bawah ini !
وبه نستعين بلله علا اين جريت بورغ بياون بوديمان . فد سواتي حرا بورغ بياون مومبنت راج هوتن دار شاكت خاخا. راج دودوق ميرغ تك باس بربجر. كت بورغ بياون ايت كرن تدق سكت جيجي.
a. Siapakah tokoh-tokoh cerita di atas?
b. Konflik apa yang dialami tokoh utama?
c. Ceritakan kembali cerita di atas dengan huruf latin!
6. Jelaskan empat perbedaan novel dengan cerpen!

Perhatikan kutipan novel berikut! Untuk soal no.7, 8, 9, 10
Dan Ndoro Seten, menurut Bapak, begitu saja menghadiahi nama kepada embok saya waktu diketahuinya Embok hamil tua. “Nanti kalau anakmu itu laki-laki, Mbok, namakan Soedarsono,“ kata Ndoro Seten. Embok saya terkejut mendengar nama itu. Menurut Embok, sesungguhnya ia ingin memberi nama Isalam (meskipun kami tidak sembahyang) seperti Ngali atau Ngusman. Bukankah nama bapak saya juga Kasan? Tetapi Bapak saya meyakinkan Embok untuk menerima saja pemberian nama itu. Embok masih bimbang, takut jangan-jangan nama itu nama yang terlalu berat bagi bayi seoranganak desa. Jangan-jangan jadi pendek umur anak itu nanti, begitu kekhawatiran Embok. Tetapi Bapak terus membujuk dan meyakinkan Embok bahwa kita tidak usah khawatir akan mengalami bencana itu. “Wong paringan hadiah priyayi tinggi kok dikhawatirkan,” tutur Bapak.
(Umar Kayam: Para Priyayi)
7. Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam penggalan novel di atas adalah masalah ....
8. Nilai budaya apa yang jelas terlihat dalam kutipan tersebut!
9. Siapakah tokoh protagonis pada kutipan tersebut?
10. Jelaskan konfliks yang terjadi dalam kutipan novel tersebut!




ِ

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah memberikan komentar dan masukan

Back Home Pasien Covid

Good bye Wisma Atlet Hari ke-14 di Wisma Atlet "Menunggu Surat" Senin, 4 Januari 2021 Ini hari ke-14 di Wisma Atlet. Katanya kami ...