Alhamdulillah akhirnya selesai juga skenario film remaja. Awalnya minta pertolongan anandaku Natasha Anissa yang biasa membuat skrip film, maklumlah lulusan Komunikasi yang biasa bekerja di belakang kamera. Aku sendiri belum pernah menulis skenario, kali ini terpaksa dan dipaksa menulis untuk ikutan dalam ajang Teacher Supercamp 2016. Keinginan sih bisa menulis skenario yang benar dan bisa pergi ek BALI. AAmin.
KENARIO FILM PENDEK REMAJA
Diajukan untuk
Anti-Corruption
Teacher Supercamp 2016
“Guru
Menulis Antikorupsi”
Ditulis
oleh
Dra.
Hj. Seni Asiati,M.Pd
Guru SMP Negeri 266
Jakarta
Jalan Cilincing
Bhakti VI/29 Jakarta Utara
Telepon 021-4402745
September 2016
Skenario
Film Pendek
Diajukan untuk
Teacher Supercamp
Ketika
Harus Jujur
Karya Dra. Seni Asiati, M.Pd
Guru SMP Negeri 266 Jakarta Utara
SINOPSIS
Film berdurasi 30 menit ini menceritakan tentang seorang siswa SMP yang duduk kelas IX SMP swasta Harapan Nara di Jakarta.
Siswa bernama Ilham memiliki tiga orang sahabat yang bernama Bagas, Meiza dan
Siaga yang juga satu kelas dengannya. Di usianya yang masih terbilang belia
Ilham tergiur dengan kecurangan-kecurangan yang ia lakukan demi mendapatkan
keuntungan. Mulai dari membohongi orang tuanya tentang harga buku, memanipulasi nilai yang diberikan guru, hingga membohongi teman-temannya demi mendapatkan
keuntungan untuk dirinya sendiri.
Di usianya yang remaja Ilham sudah mulai tertarik
dengan lawan jenisnya, walau hanya sebatas mencari perhatian. Anita gadis teman sekolah
Ilham. Berbagai cara dilakukan Ilham untuk mencari perhatian Anita. Ilham sering mentraktir Anita dan sahabatnya makan
di kantin. Awalnya Anita tidak curiga pada Ilham yang selalu
memiliki uang untuk mentraktirnya.
Sikap Ilham ini lama kelamaan membuat Anita mencurigai ilham. Apalagi teman-teman di sekolah membicarakan Ilham yang selalu mencari
keuntungan.
Perlahan kecurangan ilham diketahui Anita. Tindakan Ilham yang mencari uang
dari hasil menaikkan harga barang demi keuntungan sendiri sudah melewati batas
anak usia sekolah. Anita mengajak sahabat-sahabat Ilham untuk membuka kebohongan Ilham. Apalagi telah ada korban dari ketidakjujuran
Ilham, yaitu Mia. Sebagai teman Anita tak ingin Ilham makin jauh terperosok ke
dalam lubang KORUPSI. Usia muda perlu ditanamkan intergritas yang terpuji.
Ilham yang berusaha membuat temannya belajar seperti dia untuk mencari
keuntungan dengan tidak jujur. ternyata tak bisa memainkan peran sekehendak
hatinya. Pertaruhan antara pesahabatan dan kejujuran merupakan tantangan bagi
Ilham.
Karakter 1 (tokoh utama)
Ilham Syahroni : pelajar kelas IX wajah tampan dengan kulit putih dan alis tebal. Ramah dan suka menolong tentu saja dengan
pamrih. Anak seorang karyawan. Ibunya seorang ibu rumah tangga.
Tempat: SMP swasta bernama Harapan Nara yang terletak
di Jakarta. Harapan Nara adalah sekolah dengan kualitas terbaik walaupun
sekolah swasta. Beberapa siswanya menjurai berbagai lomba.
Kepribadian karakter: memiliki keinginan
yang kuat untuk mencapai sesuatu. Merasa antusias dengan sesuatu yang baru dan
berani mengambil resiko.
Tujuan karakter: karakter protagonis yang
baru saja mengalami pubertas mencoba keluar dari karakter aslinya yang
berkpribadian jujur menjadi membohongi orang tuanya dan memanipulasi nilai
ujian, dari sikapnya itu ia mendapat hukuman dari sekolah dan kehilangan
kepercayaan dari orang tuanya. Akibatnya ia pun berusaha memperbaiki
kesalahannya itu.
Mengapa karakter utama melakukan itu: karena
rasa penasarannya dan ingin mencari
perhatian lawan jenis sehingga tak memikirkan
akibatnya.
Kekuatan karakter: dipercaya orang tua dan sahabat-sahabatnya.
Pintar karena termasuk sepuluh besar di kelas. Karena ingin mempertahankan reputasinya maka ia bertindak tidak jujur.
Kelemahan karakter: mengambil resiko tanpa
memikirkan akibatnya dan akhirnya menyesal sendiri.
Karakter 2 (pendamping tokoh utama)
Nama: Anita Salsabila, siswi kelas 9, usia 15 tahun
Hubungan dengan karakter utama: teman Ilham sejak kelas 8. Mengenal Ilham karena sama-sama terlibat dalam
organisasi di sekolah. Kepercayaannya terhadap ilham yang begitu besar harus
diwarnai dengan kecurigaan yang mengarahkannya untuk mencari tahu bagaimana
Ilham sesuangguhnya.
Hubungan dengan cameo: cukup dekat dengan
Bagas, Meiza dan Siaga. Meminta bantuan mereka untuk mengungkap permasalahan
ilham.
Kekuatan: mudah membuat Ilham percaya.
Kekurangan: tergiur dengan ajakan ilham yang
selalu mentraktirnya makan.
Karakter 3 (cameo)
Nama: Bagas Santiko, Alda Meiza, dan Siaga Pratama
Jenis kelamin dan usia: laki-laki, 16 tahun
Bagas : perawakan tubuhnya kurus berkaca mata,
kulitnya lebih gelap dari ketiga temannya, dan tinggi badannya terbilang pendek
dibandingkan teman-temannya. Bagas berwatak keras tapi bijak.
Meiza : biasa dipanggil zaza, perawakan gendut,
berkulit putih, dan suka ngemil gorengan kantin. Selalu ingin tahu apa yang
dilakukan temannya.
Siaga : panggilannya Gaga. Hobinya otak atik teka teki
silang. Sehingga kadang acuh dengan sekelilingnya/
Pendidikan: siswa kelas 9. Sahabat-sahabat Ilham. Berteman
sejak kelas 7.
satu kelas dengan Ilham. Memiliki rangking di kelas pas-pasan.
Kekuatan tokoh pembantu (cameo): setia kawan
dan berani berkorban demi teman.
Kelemahan tokoh pembantu (cameo): mudah
tergiur ajakan dan omongan ilham.
Tujuan karakter: membantu karakter kedua
(Anita) dan karakter pertama untuk menguak kebohongan Ilham
Outline
LATAR
TEMPAT
Indoor
1
Rumah: pagi hari. pukul 6.00. Ilham sarapan
pagi di meja makan sambil mengobrol dengan Mamah dan pamitan pergi ke sekolah.
Tak lupa Ilham meminta uang jajan dan uang untuk beli buku pada Mamah. Pergi ke
sekolah.
Indoor
2
Di ruang kelas: pagi hari.pukul 6.30. jam pelajaran
pertama belum ada guru sehingga suasana kelas gaduh. Ilham mengambil tempat
duduk bersama ketiga temannya.
Outdoor
1
Di kantin: jam istirahat. Pukul 12.30 bersama Anita untuk makan siang. Bertemu pak
Budi guru IPA yang memintanya untuk meletakkan
kertas ulangan ke mejanya di ruang guru.
Outdoor
2
Di lorong sekolah: jam istirahat menuju
ruang guru. Ilham mengganti nilai ujian IPAnya di kertas ulangan yang dititip pak
Budi. Tiba-tiba Mia datang dan mengetahui ilham sedang mengganti nilai ujiannya.
Untuk bekerjasama Ilham pun ikut mengubah nilai ujian Mia. Mia mengetahui nilainya sudah
diganti ikut menjaga rahasia Ilham.
Outdoor
3
Di kantin: jam istirahat. Bertemu kembali
dengan Anita untuk makan di kantin. Anita belum mencurigai darimana asal duit Ilham yang mentraktirnya
makan hari itu.
Indoor
3:
Diruang kelas: jam pelajaran terakhir pak
Budi mengakhiri pelajaran dengan menyebutkan nama siswa yang mendapatkan
remedial ujian IPA. Bagas, Meiza dan Siaga mendapat remedial sedangkan ilham
tidak. Merekapun mulai mencurigai darimana nilai ilham berasal. Karena mereka tahu Ilham tak mengerjakan beberapa
soal.
Outdoor
4
Di halaman parkir sekolah: berkumpul bersama
(Ilham,
Bagas, Meiza dan Siaga), Meiza mencoba mengajak Nissa adik
kelasnya untuk pergi bersama lalu di tolak dan
merekapun memutuskan untuk makan di restoran cepat saji.
Indoor
4
Restoran cepat saji: Ilham memesan makanan
untuk teman-temannya. Kasir memberitahu kalau ada diskon khusus pelajar sebesar
50%. Ilham memanfaatkan diskon untuk mengelabui temannya sehingga dia bisa
mendapatkan sisa uangnya. Teman-temannya tidak mencurigai sikapnya itu karena
tidak mengetahui info diskon pelajar tersebut.
Outdoor
5
Luar ruang kelas sambil memandangi isi sms
yang berisi ancaman dari Mia yang akan melaporkan Ilham jika dia tidak mengakui
kesalahannya.
Outdoor 5
Di sungai dekat rumah Ilham sambil membagi dua
kelompok untuk lomba membersihkan
sungai.
Outdoor
6
Di tepi jalan dekat pinggiran sungai Bagas menerima
telpon dari Anita yang meminta bantuan Bagas untuk membantunya menguak rahasia Ilham yang mengubah nilai
ujian IPA. Bagas juga menemukan struk makan mereka di restoran siap saji yang
terbukti ada diskon pelajar tapi Ilham tidak jujur.
Indoor
6
Di dalam ruang tamu rumah Ilham. Ilham ditanya oleh keempat
sahabatnya tentang kesalahannya dan membujuknya untuk mengakui kesalahannya di
sekolah besok. Tanpa sepengetahuan mereka mamah ilham mendengar pembicaraan mereka secara diam-diam .
Indoor
7
Di ruang keluarga rumah Ilham. Mamah menceritakan
semuanya yang mendengar obrolan Ilham dan kawan-kawan dan mamah mengetahui kebohongan Ilham soal harga buku. Karena tak sengaja Bayu adik kelas Ilham sekaligus tetangga yang
mengantarkan kue ke rumah. Mamah tidak marah karena
mengerti kondisi anak laki-lakinya. Mamah
pun ikut memberi nasihat pada Ilham agar dapat
menyelesaikan masalahnya besok. Tanpa sepengetahuan mereka papah sudah berdiri
di depan pintu dan mendengar obrolan mereka dengan tatapan tak percaya dan
kecewa dengan sikap Ilham.
Outdoor
7
Di halaman sekolah Ilham dan teman-temannya
juga ada Anita dan Mia. Mereka memberi dukungan untuk Ilham dan Mia untuk
melewati masalahnya nanti di dalam ruang BP.
Indoor
8
Didalam ruang BP. Ada tiga guru yang sudah
ada di dalam ruang BP yaitu wali kelas, guru BP,
dan pak Budi.
Bagas, Siaga,
dan Meiza serta Anita berusaha membujuk para guru supaya tidak menghukum Ilham dan Mia.
SKENARIO FILM
KETIKA HARUS
JUJUR
Karya Seni
Asiati
Durasi: 30
menit
Segmentasi penonton: 13+
-
FADE IN
Int. di dalam rumah - pagi hari
Cast: Ilham dan Mamah
Pagi hari yang sejuk, suasana rumah yang sepi karena
hanya Ilham dan mamahnya yang sudah terbangun. Papah ilham masih tidur karena baru pulang tadi subuh dari luar kota.
Ilham yang hendak berangkat sekolah sudah lengkap dengan seragam dan topi
sekolah yang dikenakan terbalik. Berdiri
di depan sebuah rak sepatu yang dipenuhi berbagai bentuk sepatu mulai dari
sepatu olahraga sampai sepatu
perempuan berhak tinggi. Ilham Menarik satu buah sepatu berwarna hitam dengan
tali sepatu putih dan kaos kaki putih.
Mamah Ilham
berjalan menghampiri sambil membawa sebuah tempat makan, lalu memasukkan ke dalam tas sekolah Ilham bekal sarapan yang tak sempat dimakan Ilham.
Ilham meminta uang jajan dan meminta uang untuk membeli buku, namun dengan harga yang sudah dilebihkan dari harga yang ditetapkan sekolah.
ILHAM
“Mah,
aku berangkat sekolah dulu”
(sambil
memasang tali sepatunya)
MAMAH
“Sarapannya kok gak dimakan?"
(sambil
memasukkan kotak makan ke dalam tas yang tergeletak di sofa ruang
tamu untuk dibawa ke sekolah)
ILHAM
"Oia
mah, aku disuruh beli buku nih hanya aku
yang belum bayar Mah, malu harga 1 buku
50 ribu, kalo gak salah ada 5 buku deh"
(berdiri
menghadap mamah sambil menadahkan tangan)
MAMAH
"oh
gitu, ya sudah nih 250 ribu nanti kembalinya kembalikan ke mamah yah"
(sambil
menyerahkan tiga lembar
uang seratus ribuan)
CUT TO
EXT. halaman depan rumah - pagi
CAST: ILHAM & MAMAH
Ilham
memakai jaket. Mengeluarkan sepedanya
dan bersiap untuk pergi ke sekolah.
ILHAM
“Makasih
Mah, aku berangkat dulu"
(sambil
cium tangan dan pergi dengan sepedanya)
MAMAH
"Hati-hati Nak"
(sambil
berteriak memandangi anaknya yang pergi lalu masuk ke dalam rumah)
Mamah
masuk rumah lalu menutup pintu.
CUT TO
EXT. halaman sekolah. PAGI HARI jam pelajaran
pertama
SMP Swasta
HARAPAN NARA Jakarta. Bangunan
bertingkat 3 dengan halaman parkir yang tidak begitu luas namun memiliki taman
luas yang dipenuhi pepohonan yang
rindang untuk menyejukkan halaman sekolah.
CUT TO
INT. Di dalam kelas - pagi hari
Suasana kelas yang sudah mulai ramai. Dibangku
paling depan terdapat siswi berkumpul secara bergerombol sambil menggosipkan
sesuatu sambil terkadang tertawa. Di pojok kelas ada siswa yang sedang tidur di
atas tas punggungnya yang diletakkan di atas meja. Bel berbunyi namun seisi
kelas menghiraukannya dan masih sibuk dengan kegiatan masing-masing. Tiga orang
siswa di tengah kelas sedang asik mengobrol yaitu Siaga, Bagas dan Meiza. Melihat
Ilham memasuki kelas Siaga pun memanggil.
SIAGA
"Woi
Am, sini duduk bareng,
kita lagi ngomongin adik kelas
yang cantik itu si Nissa
(sambil
memberikan tempat duduk di sebelahnya)
ILHAM
"Ah gak deh, gue udah mau deket nih sama
Anita kan, buat gue dia yang paling cantik hahaha"
(sambil
meletakkan tasnya dan ikut ngobrol dengan yang lain)
MEIZA
"Kali ini beda bro, kita
taruhan siapa yang bisa ngajak jalan Nissa sekali aja nanti dapat seratus ribu, nih baru dapat dari Omku"
(sambil
menunjukkan uang seratus ribuan)
ILHAM
"Wah boleh juga tuh, tapi
kalo sampai
ketahuan jalan sama Nissa
bisa-bisa si Anita gak mau lagi gue ajak,
kalian aja deh"
(masih
teguh dengan pendiriannya
dan berusaha tidak tergoda)
BAGAS
"Ah gak seru lu Am, hari gini dapetin
duit seratus ribu susah tahu"
(dengan
ekspresi wajah meyakinkan)
ILHAM
"Hahaha buat gue mah
gampang dong, liat nih"
(sambil
menunjukkan uang yang diberikan ibunya dan mengibas-ibaskan ke hadapan ketiga
temannya yang bengong)
SIAGA
"Wah gila, banyak duit lu
Am, nyolong darimana
lu?"
(Dengan
ekspresi wajah takjub dan mencium duit ilham untuk membuktikan bahwa duit itu
asli)
ILHAM
"Hahaha enak aja lu, ini
duit buat beli buku
tahu, sengaja gue minta
lebih biar sisanya buat gue, kan beli buku
kudu pake ongkos bro" (sambil mengambil duit yang
dipegang Siaga dan memasukkannya kembali ke dalam dompet)
BAGAS
"Wah gila lu bukukan harganya cuma tiga puluh ribu, buku yang disuruh juga cuma tiga,
ngambil untung banyak lu hahaha, parah sama
ortu aja masih
korupsi"
(dengan
ekspresi bingung
dengan tingkah Ilham yang tega membohongi orangtua)
ILHAM
"Hahaha ya lumayan lah dua ratus sepuluh
ribu buat nonton sama
Anita, makanya itu taruhan
buat kalian aja deh yang susah dapat
duit"
(dengan
ekspresi wajah bangga)
MEIZA
"Boleh juga taktik lu
bro, gue coba ah entar hahaha"
(sambil
menunjukkan jempolnya mendapat inspirasi
untuk mencari uang tambahan)
CUT TO
*ibu guru datang seisi kelas mulai gaduh untuk
kembali ke tempat duduk masing-masing*
CUT TO
EXT. Kantin sekolah. Siang. jam istirahat
Suasana kantin yang sudah di penuhi para murid.
Beberapa bangku kantin dipenuhi murid yang memakai baju olahraga karena baru saja
selesai jam pelajaran olahraga.
Beberapa warung makan yang dipenuhi murid-murid untuk memesan makanan dan
beberapa bangku dipenuhi pegawai sekolah yang ikut makan.
Ilham dengan Anita berdiri memperhatikan menu yang
terpampang di papan atas kantin.
ILHAM
"Kamu mau makan apa
Nit?"
(Sambil
melihat menu yang ada di kantin)
ANITA
"Aku mau nasi goreng
special yah, minumnya teh manis, aku duduk disana yah Am”
(sambil
menunjuk bangku yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri)
ILHAM
"Oke aku pesan dulu yah"
(sambil mengangguk dan memberi
isyarat untuk menyuruh Anita
duduk)
CUT TO
Anita berjalan menuju tempat duduk yang hanya
diduduki oleh tiga orang siswa yang memakai baju olahraga, Anita mulai memainkan game di telepon selularnya. Ketika ingin memesan makanan pak Budi guru IPA mendatangi Ilham.
PAK BUDI
"Ilham!
Tolong bawakan
kertas-kertas ulangan
ini ke meja saya di ruang guru yah, ada di dekat loker paling kiri mejanya"
(sambil
menyerahkan setumpuk kertas ulangan)
ILHAM
"Tapi pak, saya mau makan dulu, lapar nih lagian saya ditunggu teman yang
juga kelaperan tuh"
(sambil
menunjukkan ekspresi kelaparan dan menunjuk Anita yang masih sibuk dengan telepon selularnya)
PAK BUDI
"Ah sudah nanti saja makannya, bapak
juga lapar nih ribet kalo bawa
kertas sebanyak itu, cepat nanti keburu tambah ngantri nih katanya kamu
lapar"
(sambil
menyuruh Ilham pergi, Ilham menengok Anita ke bangkunya)
CUT TO
Ilham berjalan dan memberi isyarat kepada Anita yang
melihatnya saat itu untuk pamitan pergi sambil menunjukkan tumpukkan kertas dan
menunjuk pak Budi yang sedang memesan makanan.
CUT TO
INT. Koridor sekolah. Siang. jam istirahat
Koridor sekolah yang ramai oleh lalu lalang
siswa-siswi yang hendak ke kantin atau yang baru saja pulang dari kantin.
Beberapa siswi berhijab berjalan menuju mushola yang tidak terlalu ramai,
beberapa siswi lainnya baru saja selesai menunaikan solat dhuha.
Ilham berjalan sambil melihat-lihat tumpukan kertas
yang diberikan pak Budi menyusuri koridor sekolah menuju ruang guru.
ILHAM
"Loh ini kan lembar ulangan IPA kemaren,
nilai gue berapa yah?”
(Sambil
mencari-cari namanya di beberapa kertas yang langsung ia temukan di kertas yang
paling bawah)
“Hah nilai gue 5? Perasaan gue yang gue isi benar deh, ah gue ubah aja kali yah bisa jatuh reputasi gue kalo dapat segitu nih"
(sambil mengeluarkan sebuah pulpen dari kantong baju yang selalu dibawanya dan memberi tambahan angka 8 di depan angka 5 dan memberi tanda koma
sehingga menjadi 8,5)
MIA
"Ilham!
Lu ngapain? Nyoret-nyoret kertas nilai?"
(Seorang
siswi muncul tiba-tiba dari
belakang Ilham yang memergoki
Ilham sedang berbuat curang dengan kertas nilai yang dipegangnya)
ILHAM
"Ah lu ngagetin aja, eh awas lo jangan aduin ke pak Budi yah, nih gue gantiin
juga nilai lu, lu anak kelas B kan?" (Sambil berusaha mencari nama siswi
tersebut dan setelah menemukannya Ilham langsung mengganti nilai Mia yang awalnya angka 5
menjadi 7,5)
MIA
"Korupsi nilai lu Am itu namanya"
(dengan
ekspresi terkejut dan mengecilkan suaranya agar tidak ada yang mendengar, Mia senang juga melihat nilainya berubah)
ILHAM
"Yah gak apa-apa,
sekali-kali bolelah habis
ulangannya kan susah banget
kemarin, lu juga udah gue
ubah nih nilainya jadi jangan ngadu ke siapa-siapa lu ya!"
(Dengan
ekspresi mengancam
dan ikut mengecilkan suaranya agar tidak ada yang mendengar)
MIA
"Iya juga sih, apalagi tuh IPA pelajaran ujian nasional,
oke deal deh, udah diganti
kan?"
(dengan wajah meyakinkan
dan mengintip nilainya untuk memastikan sudah diubah atau belum, setelah memastikan
nilai sudah diganti Mia berjalan meninggalkan Ilham sendirian mematung
ditempatnya berdiri tadi)
ILHAM
"Sial ketahuan deh gue, mudah-mudahan tuh cewe gak ngaduin
gue, kalo dia ngadu,
gue aduin balik dah" (sambil berbicara pada diri sendiri dan melanjutkan
jalan menuju ruang guru sambil memastikan tidak ada yg melihatnya lagi kecuali
Mia)
CUT TO
Int. ruang guru.siang hari. Jam istirahat
Ruang guru yang ramai oleh beberapa guru yang memutuskan
untuk makan di ruangannya. Beberapa guru melihat Ilham memasuki ruangan dan meletakkan kertas ulangan di meja pak Budi.
Tanpa mencurigai Ilham mereka membiarkannya keluar dari ruang guru. Ilham berjalan
kembali menuju ke kantin yang sudah terlihat ramai daripada sebelumnya. Ilham
langsung memesan makanan dan membawanya ke meja tempat Anita duduk.
CUT TO
EXT. kantin. jam istirahat
Meja makan yang sudah mulai di penuhi siswa hingga Ilham dan Anita harus duduk
lebih sempit lagi. Melihat Ilham
datang Anita langsung meletakkan telepon
selularnya dan tersenyum ke arah Ilham.
ANITA
"Kamu disuruh apa tadi sama pak Budi ?"
(sambil menerima piring
makanan yang dibawa Ilham
dan diletakkan di atas meja)
ILHAM
"Tadi disuruh taruhkertas apaan tau tuh di
meja pak Budi"
(sambil
menyendok nasi
ke dalam
mulutnya)
ANITA
"Oh gitu, ngomong-ngomong
kamu dapat arisan yah ini sampai traktir aku? Biasanya
kan kita beli makan sendiri-sendiri minumnya baru kamu yang bayarin
hehehe"
(dengan
wajah curiga dan sedikit meledek ilham yang sedang mengunyah nasi)
ILHAM
"Heheh aku baru dapet
rejeki aja makanya bisa traktir kamu"
(menjawab
setelah menyelesaikan kunyahannya)
ANITA
"Sering-sering yah dapet
rejekinya hehehe"
(sambil
memasukkan kerupuk ke mulutnya)
ILHAM
"Insyaallah yah, doakan aja deh hehe"
(menjawab
sambil meneguk air minuman teh manis)
CUT TO
Int. ruang kelas - sore hari tepat jam pelajaran
terakhir
Pak Budi mengakhiri kelasnya dengan informasi
remedial kepada siswa. Siswa yang mendengar informasi tersebut langsung diam
seribu bahasa seolah berdoa agar nama mereka tidak termasuk yang remedial.
PAK BUDI
"Nama yang saya sebutkan tidak usah ikut
remedial IPA , yang tidak
saya sebutkan berarti
yang remedial"
(sambil
membolak-balikkan kertas di meja)
PAK BUDI
"Ilham,
Suga, Ojin, Reza,Prita, Sebah,
dan Ayu. Sisanya remedial besok"
(sambil
memperhatikan kertas ditangannya dengan wajah serius menyebutkan nama siswa
yang ikut remedial dan disambut sorakan dari isi kelas)
BAGAS
"Bro kok bisa sih lu ga
remedial? Setau gue kemarin
lu gak selesai tuh sepuluh soal, kan gue lihat belum lo hitamkan
tuh lembar jawaban"
(dengan
wajah tidak percaya)
ILHAM
"Rejeki anak soleh bro,
Tuhan sayang sama gue hahaha"
(dengan
wajah bangga
dengan senyum lebar)
BAGAS
"Woh
anak soleh apaan lu, solat jumat aja datang
pas-pasan waktunya"
(dengan
wajah meledek)
CUT TO
INT.Di lorong sekolah - saat bel pulang sekolah.
Siswa mulai berhamburan keluar kelas sambil
berteriak kegirangan. Beberapa siswa ada yang berwajah mengantuk karena sudah
suntuk belajar seharian di sekolah. Beberapa siswa sedang bercanda dengan
temannya yang lain. Beberapa siswa lainnya sibuk merapihkan meja di dalam kelas
karena mendapatkan jadwal piket kelas hari
itu.
CUT TO
EXT.Di luar ruangan - di halaman parkir sepeda- sore
hari
Siaga, Ilham,
Bagas, dan Meiza berjalan
bergerombol menuju sepeda mereka masing-masing. Langkah Meiza terhenti saat
melihat Nissa berdiri sendirian tidak jauh dari parkir sepeda. Melihat Meiza berhenti yang lain
pun ikut berhenti dan memperhatikan objek yang diperhatikan Meiza.
MEIZA
"Eh eh liat nih gue
godain Nissa,
kalo berhasil siapin uang seratus ribunya yah!"
(sambil merapihkan rambut
dan bajunya)
SIAGA
"Dari tadi juga duitnya kan
lu yang pegang Za gimana mau nyiapin"
(dengan
wajah datar)
MEIZA
"Eh iya ya lupa hehe, oke
gue siap"
(berjalan
menghampiri Nissa)
MEIZA
"Hai Nis, mau pulang bareng
gue? Kebetulan gue bawa sepeda nih
hehe"
(sambil
terus merapihkan rambut dan menunjukkan wajah sekeren mungkin dan menunjuk
sebuah sepeda yang terparkir tidak jauh dari mereka berdiri)
NISSA
"Sorry tapi gue ga biasa
naik sepeda
(dengan
wajah sedikit angkuh)
Terdengar
suara klakson motor
“Tuh dia cowok gue udah
sampe, udah dulu yah"
(sambil
berjalan menuju motor
yang berhenti di depan sepeda Meiza)
CUT TO
Meiza berdiri diam mematung sambil melihat Nissa berjalan
menghampiri seorang pria di motor keluaran
terbaru dan langsung naik mobil.
ILHAM, BAGAS, DAN
SIAGA
"Hahahahahahahahaha"
(tertawa
terbahak-bahak sambil memegangi perut berbarengan)
MEIZA
(dengan
ekspresi malu tapi kesal)
"Gak usah tertawa kalian, kenapa gak
bilang sih dia udah gebetan?
Tajir pula!"
(dengan wajah kesal)
SIAGA
"Gue juga baru tahu dia punya gebetan Za anak SMA sebelah tuh"
(berusaha
berhenti tertawa)
BAGAS
"Hahaha iya gue juga baru
tahu,ya udah taruhannya berarti kita
batalin yah.
(sambil
menyeka air di pinggiran
matanya)
MEIZA
"Iyalah batalin aja, jadi
duitnya ini kita buat makan ajalah yuk!"
(sambil menunjukkan uang
seratus ribuan)
ILHAM
"Setuju"
(sambil
mengangguk dan diikuti oleh Bagas, Meiza,
dan Siaga)
CUT TO
INT.Di dalam ruangan - restoran siap saji - sore
hari
Cuaca panas yang menusuk kulit memaksakan keempat
anak muda ini untuk mencari tempat ber-ac untuk menghilangkan panas di kulit. Restoran siap
saji itu tidak terlalu ramai karena karena sudah lewat jam makan siang. Ilham
dan kawan-kawan memasuki restoran sambil bercanda dan meledek satu sama lain.
BAGAS
“Menu yang paket ayam 6 aja yah, jangan pake nasi, tuh
harganya pas 99 ribu sudah sama minum tuh”
(melihat papan menu di depan kasir tanpa meminta
persetujuan temannya
ILHAM
"Sini
gue yang beli, kalian cari tempat duduk yang ada colokannya yah, ponsel gue low bat nih takut
Anita nge chat"
(sambil
meminta duit dari Meiza dan memberikan tasnya)
MEIZA
"Woo Anita mulu luh
pikirannya! Pikirin tuh
UN bentar lagi tahuu"
(Menyerahkan duit seratus
ribunya dan menyerahkan tas Ilham
ke Siaga)
(Ilham menjawab dengan
tertawa)
CUT TO
Ilham mengantri sambil melihat-lihat sekeliling
restoran dan menu yang terpampang di papan atas restoran.
KASIR
"Silakan Mas, ada diskon untuk pelajar dengan kartu
siswa"
(sambil
menyerahkan poster yang bertuliskan promo diskon 50% untuk pelajar)
(Ilham berpikir sebentar melihat sekeliling ada atau tidaknya pemberitahuan
diskon pelajar, lumayanlah gak usah bilang karena tak ada pemberitahuan diskon
pelajar tandanya aman)
ILHAM
"Oke Mba, pesan
paket 1 yang
ayam isi 6, sudah sama minumkan? Dan diskon
50 persen?"
(sambil
menunjuk menu yang ada di papan atas
kasir)
KASIR
“Iya Mas, hari ini terakhir diskon pelajar, juga gratis
kentang goreng”
(menyiapkan pesanan Ilham)
ILHAM
"Ini duitnya dan ini kartu
siswanya"
(sambil
menyerahkan duit seratus ribuan dan selembar kartu siswa)
KASIR
"Totalnya seratus delapan ribu dengan ppn diskon
50% jadi lima puluh empat ribu
ya Mas, ini nomornya nanti makanannya
diantar"
(sambil
menyerahkan duit empat puluh enam
ribu dan sebuah akrilik bertuliskan 10 untuk
nomor meja)
CUT TO
Kembali ke meja bersama teman-temannya yang sedang
asyik bercanda satu sama lain. Ilham langsung mengambil tempat duduk dekat
dengan jendela.
SIAGA
"Eh baca chat group kelas deh, masa katanya ada
anak B namanya masih dirahasiakan, ketahuan kalau nilai ujian IPAnya
dipalsuin karena waktu ujian dipertengahan dia sakit jadi gak ikut full ujian tapi
dapet nilai 85 jadi ga perlu remedial, kira-kira siapa yah? Parah banget tuh cewe yah
hahaha"
(sambil
membaca chat di poenselnya)
BAGAS
"Bukan parah sih, lebih
ke bego kayaknya, udah tahu
dia sakit yah tapi masih nekat ganti nilai sendiri, tapi kok bisa yah?"
(sambil
ikutan membaca chat room di ponselya)
ILHAM
(terdiam
mematung, berwajah pucat dan tidak membuka ponselnya)
PELAYAN
RESTORAN
“Silakan Mas”
(meletakkan
nampan makanan)
BAGAS, SIAGA,
MEIZA
"Sialan lu, kaget!"
(Berkata
berbarengan sambil melihat pelayan yang
tersenyum)
PELAYAN
RESTORAN
"Maaf Mas, serius semua jadi merasa kaget yah"
(sambil
meletakan piring berisi ayam di atas meja)
SIAGA
"Wah lu mesen kentang
juga? Padahal gue tadi berharap duitnya kurang biar lu bisa nambahin
hahaha"
(berkata
sambil menyomot kentang dan memasukkannya kedalam mulut)
ILHAM
"Yee justru uangnya
ngepas, tapi karena gue baik
hati dan baru dapet rezeki
tadi pagi jadi gue traktir dah buat kalian, makasih dong hahaha"
(sambil
mencomot ayam dan kentang
memindahkannya kedalam piring yang kosong,
padahal kentang itu hadiah bila beli paket ayam)
SIAGA
"Seriusan? Bohongin ortu lo
bilang rezeki Hahaha kualat lo itu namanya korupsi bukan
rezeki kelesss. Tapi sering-sering lu
ngibulin emak lu biar makan enak terus hahaha"
(berkata
sambil memasukkan ayam
ke dalam mulut)
MEIZA
"Makan
baru ngomong Ga! Awas lu muncrat ke gue gara-gara makan sambil ngomong"
(sambil menjauhkan letak kursinya dari Siaga)
BAGAS
"Hati-hati
durhaka lu ngibulin emak terus nanti ujian gak lulus loh!"
(dengan
ekspresi serius ke arah Ilham dan mencomot ayam yang tinggal 1)
ILHAM
"Jangan ngomong gitu kek,
kan kalian juga dapat
cipratannya"
(dengan
ekspresi serius ke arah Bagas)
SIAGA
"Iya
lu Gas, biarin aja yang penting kita jadi sering makan enak hahaha"
(sambil
memasukkan potongan ayam ke dalam mulut)
(disambut
anggukan oleh Meiza yang masih sibuk dengan makanannya)
CUT TO
EXT.di luar ruangan - di halaman rumah - sore
menjelang malam
Suasana lingkungan rumah yang terbilang sepi. Cuaca
sore hari yang sejuk dengan rona matahari yang hendak tenggelam. Dari pintu
rumah keluar seorang anak laki-laki yang terlihat lebih muda dari Ilham.
BAYU
"Woi
Am baru pulang sekolah lu?"
(berjalan
keluar rumah Ilham dengan piring kosong)
ILHAM
"Eh
lu Bay, ngapain lu dari rumah gue sambil bawa-bawa piring segala lagi, numpang
makan lu? Hahaha"
(sambil
memarkirkan sepedanya)
BAYU
"Itu
tadi nyokap gue masak kue trus disuruh anter ke rumah lu, lu abis ngelayap yah
pulang udah mau magrib"
(dengan
wajah datar dan mamasukkan piring ke dalam plastik)
ILHAM
"Hahaha
kepo aja lu kayak cewe! Udah sana pulang thanks yah kuenya nanti gue
makan"
(dengan
ekspresi meledek dan mengibas-ibaskan tangannya menyuruh Bayu pulang)
BAYU
"Woo
dasar! mentang-mentang kakak kelas ngusir-ngusir gue lagi lu"
(dengan
wajah datar dan berjalan menjauhi Ilham)
CUT TO
INT.dalam rumah Ilham.sore
Suasana rumah terbilang sepi hanya ada mamah yang
sibuk dengan piring-piringnya di dapur.
ILHAM
"Assalamualaikum,
aku pulang Mah"
(sambil
melepas sepatunya dan meletakkannya di rak sepatu)
MAMAH
"Waalaikumsalam,
sore banget nak pulangnya, lapar
gak? Tadi mamanya Bayu bawa kue nih enak loh”
(sambil
mengambil tas sekolah anaknya dan menunjuk meja makan untuk letak kuenya)
ILHAM
"Tadi
aku udah makan Mah sama teman-teman, oh ya ini uang kembalian
buku Mah"
(sambil
mengelap keringetnya dengan tisu dan memberikan selembar lima puluh ribuan )
MAMAH
"Am,
tadi kata Bayu ,
harga buku itu tiga puluh ribu satu buku, kok kamu bilang lima
puluh ribu ?"
(bertanya
dengan ekspresi heran dan berjalan menuju ruang makan untuk mempersiapkan
piring untuk makan malam)
ILHAM
(diam
seribu bahasa sambil memikirkan alasan yang bagus)
"Oh
itu Mah, ya iyalah Bayu kan baru kelas 7 jadi bukunya masih yang biasa, aku kan
udah mau kelas 9 jadi bukunya agak mahal dikit"
(dengan
nada suara meyakinkan supaya Mamah tidak curiga berlebih)
MAMAH
"Iya
yah mamah lupa kalo Bayu itu adik kelas kamu, ya sudah sana mandi sebentar lagi
Papah pulang"
(berkata
sambil mempersiapkan makan di meja makan)
ILHAM
(berjalan
menuju kamar tanpa menjawab perkataan Mamah, sebenarnya sedih harus membohongi
mamah)
CUT TO
Int.di dalam ruangan - di kamar - habis magrib (jam setengah 7
malam)
ILHAM
"Ah,
yang penting hari ini gue untung banyak
yah uang segitu pasti mamah gak susah
kan anak mamah hanya gue, sisa makan sama Anita
tadi masih ada, trus tadi makan sama
anak-anak gue dapet empat puluh lima ribu karena diskonan. Kalo sering-sering
gue begini bisa sering-sering gue ngajak jalan si Anita hahaha"
(berkata
kepada diri sendiri sambil merapihkan uang lalu dimasukkan kedalam dompet.
Melihat jam dinding menunjukkan angka 6.10, Ilham lalu mengambil handuk lalu berjalan menuju kamar mandi bergegas karena waktu magrib hampir habis)
CUT TO
INT.Di dalam ruangan - rumah - malam hari
Berjalan menuruni anak tangga menuju ruang keluarga.
Papah duduk sambil bersantai menyantap buah sambil menonton tv. Mamah sibuk
merapihkan meja makan bekas makan malam papah dan mamah. Suara lawakan
terdengar dari suara tv yang sengaja di atur kencang volumenya karena itu
adalah acara kesukaan papah. Ilham berjalan menghampiri papah dan duduk di
sebelahnya sambil memasukkan
buah ke dalam mulutnya.
PAPAH
“Wah
jagoan papah!”
(sambil
menepuk pundak ilham tidak terlalu keras)
MAMAH
"Anaknya
tuh Pah, baru pulang sekolah hampir magrib”
(mamah
berteriak dari arah dapur sambil mencuci piring)
PAPAH
“Kemana
tadi?”
(sambil
melihat wajah Ilham dan ekspresi wajah papah pun berubah serius)
ILHAM
"Maaf pah tadi teman ada yang ultah, uang jajannya buat traktir jadi tadi aku diajak makan dulu eh ternyata kelewatan sampai
magrib"
(dengan
ekspresi wajah bersalah mencoba meyakinkan papah agar tidak marah)
PAPAH
"Oh
jadi jagoan papah ini ngasih kode supaya uang jajannya di tambahin gitu?
Hahaha"
(sambil
mengelus rambut ilham dan tertawa. Ilham terkejut karena tingkah papahnya yang
tidak memarahinya)
ILHAM
"Papah
gak marah sama aku?"
(dengan
ekspresi wajah heran masih tidak percaya, padahal Ilham sudah berkeringat harus
menyusun kata-kata yang tepat)
Papah
"Ya
nggak lah, buat apa papah marah. Itu kan udah kebiasaan remaja main sama temannya.
Ya sudah besok papah tambah jajan kamu lima ribu yah jadi jajan kamu sepuluh ribu yah sehari"
(dengan
tersenyum dan kembali menyandarkan badannya ke sofa)
ILHAM
"yaaah pah, cuma goceng
aja?"
(dengan
ekspresi disedih-sedihkan)
PAPAH
"Iya
jangan banyak-banyak cukup itu untuk seumuran kamu. Ntar kalau SMA lain lagi. Satu lagi lain kali
kalau mau pergi sama teman bilang mamah atau papah dulu biar kami gak khawatir,
kan kamu ada telepon"
(Tanpa
mengalihkan pandangannya dari tv dan mengunyah buah yang sudah disiapkan mamah)
ILHAM
"Iya
deh, belajar dulu baru jajan kan pah?"
(sambil
ikut merebahkan tubuh ke sofa mengikuti papah)
PAPAH
"Itu
baru jagoan papah"
(sambil
mengacak-acak rambut ilham dengan sayang)
CUT TO
INT. Pagi hari di halaman sekolah
Suasana sekolah yang ramai karena sudah hampir bel
masuk sekolah. Guru piket terlihat sudah siap di tempatnya untuk segera menutup
pintu sekolah agar anak-anak yang terlambat tidak bisa masuk sekolah.
ANITA
“Pagi
Ilham, kok lesu banget hari ini? Gak kayak biasanya”
(Anita
menghampiri Ilham yang baru saja memarkirkan sepedanya dan berjalan bersama
memasuki sekolah)
ILHAM
“Ah
nggak apa-apa kok, aku cuma ga mood aja”
(dengan
wajah lesu berjalan bersama Anita memasuki sekolah dengan ekspresi wajah kesal)
CUT TO
EXT. di luar kelas. Pagi
Ilham memandangi telepon selularnya dengan wajah
serius dan tampak kesal.
ILHAM
“Sialan,
kenapa si Mia pake acara ketahuan lagi
nilainya yang gue ganti kemarin, trus berani-beraninya dia ngancem gue lewat
sms begini”
(berkata
dengan diri sendiri sambil memandang telepon selularnya)
MIA
“Ilham!”
(Berteriak
dari arah ruang kelas yang berjarak 300 meter, ilham menengok dan kaget melihat
Mia memanggilnya. Ekspresi wajahnya berubah menjadi kesal)
“Lu
harus tanggung jawab, karena lu ganti nilai kemarin gue jadi dipanggil guru BP,
kalau lu gak ngaku ke guru gue bakal aduin lu juga ngeganti nilai ujian lu
kemarin!”
(berkata
dengan wajah marah dan nada suara kesal, dari kejauhan Anita memperhatikan
mereka berdua, ekspresi wajah Anita terlihat bingung karena wajah Ilham yang
terlihat kesal sedangkan Mia berkata
sambil berteriak-teriak ke arah Ilham. Takut ketahuan ilham, Anita pun bersembunyi di balik tiang depan
kelas sambil memikirkan kemungkinan yang terjadi)
SIAGA
“Ilham!
Gue liat PR lu dong, gue ketiduran semalem kelupaan ngerjain jadinya, eh Mia?
Lu siswi yang diomongin di grup angkatan kan yah? Yang ngeganti nilai ujian IPA
bukan?”
(berlari
keluar kelas langsung berbicara kearah ilham dan terkaget saat melihat Mia
sedang berbicara dengan ilham, Mia
tertunduk sudah banyak hari ini ejekan yang Mia terima)
ILHAM
“Berisik
lu, itu PR gue ada di dalam tas tuh!”
(berkata
dengan wajah marah dan mendorong Siaga menjauh dari mereka)
SIAGA
(dengan
wajah kaget dan heran siaga berjalan masuk ke dalam kelas)
CUT TO
INT.ruang BP.
Siang hari
GURU BP
“Ilham,
benar kamu yang mengubah nilai ulangan Mia? Apa kamu juga mengubah nilai ulangan
kamu?”
(berkata
dengan wajah serius dengan nada marah)
ILHAM
(berkeringat
dingin, diam seribu bahasa sambil mencoba berpikir untuk menemukan alasan yang tepat)
“Bukan
saya Bu, gimana caranya saya bisa mengganti nilai ulangannya coba Bu?”
(dengan
suara diyakinkan dan ekspresi wajah kesal karena tidak terima tuduhan guru BP)
GURU BP
“Pak
Budi bilang kemarin
dia menitipkan lembar ulangan ke kamu waktu di kantin untuk dibawa ke ruang
guru”
(sambil
bersandar ke sofa dengan wajah masih mencurigai ilham dengan kedua tangan
ditelungkupkan di dada)
ILHAM
(kaget
dengan jawaban guru BP dan berpikir
mencari jawaban dan alasan yang tepat)
“Iya
benar saya yang membawa kertas itu, tapi waktu pak Budi menyuruh saya bawa ke
ruang guru saya langsung bawa bu, Tanya aja guru-guru yang ada di ruang guru
karena mereka melihat saya menaruh kertas itu di meja pak Budi trus keluar
ruangan langsung”
(berbicara
dengan yakin dan wajah yang terlihat ketakutan)
GURU BP
“Baiklah
kalau begitu, kalau menurut kamu, tidakbersalah kita pakai cara lain lagi, tapi
kalau terbukti kamu bersalah kamu harus siap untuk di skors dan terancam dikeluarkan”
(dengan
wajah berwibawa dan menyerahkan selembar kertas perjanjian)
ILHAM
“Masa
cuma gara-gara nilai
begitu doang bu bisa sampai dikeluarkan, lebay baget!”
(dengan
suara kesal dan ekspresi kesal)
GURU BP
“Kamu
tidak usah takut kalau kamu merasa tidak bersalah, kecuali kalau kamu salah
baru bisa complain dengan perkataan saya tadi”
(berkata
dengan nada yakin karena merasa benar dan sudah berhasil memojokkan Ilham)
ILHAM
(salah
tingkah dengan ekspresi wajah ketakutan)
“Baiklah
Bu, saya akan buktikan kalau saya tidak bersalah”
(berkata
sedikit takut dan menandatangani surat perjanjian yang ada di atas meja dengan
tangan kemetaran)
Ilham
berdiri dan mencium tangan guru BP, lalu
pamit keluar ruang BK berjalan menuju kelasnya. Koridor sekolah yang sepi
membuat ilham melampiaskan kemarahannya sambil menendang-nendang di udara.
CUT TO
INT.ruang kelas.siang
Seorang ketua kelas dengan langkah riang berjalan
memasuki ruangan sambil berteriak
KETUA KELAS
“Kita
boleh pulang nih, karena ada rapat guru”
(berteriak
dengan girang sambil memukul meja. Seisi kelas (berteriak kegirangan dan
berhamburan keluar kelas)
CUT TO
EXT.luar ruang kelas.siang
ANITA
“Ilham!
Tunggu ”
(berteriak
sambil berlari menghampiri ilham yang sedang bersama ketiga temannya (Bagas,
Siaga dan Meiza)
ILHAM
(menengok
ke sumber suara, dan menghampiri Anita yang berjalan mendekat kearahnya)
ANITA
“Aku
pinjam telepon kamu dong, mau nelpon papah untuk jemput aku sekarang, aku
kehabisan pulsa”
(dengan
wajah meminta dan tangan menengadah)
ILHAM
(memberikan
telepon selular kepada Anita dan bergabung kembali dengan teman-temannya)
ANITA
(memeriksa
isi telepon selular Ilham, melihat isi
SMS dan menemukan SMS dari Mia, isi SMS tersebut di screenshot dan dikirimkan
ke telepon selular Anita, seketika itu juga tak lupa screenshot yang ada di
gallery handphone Ilham di hapus agar tidak ketahuan, lalu tidak lupa mengirim
SMS papah Anita agar Ilham percaya Anita benar menggunakan telepon selularnya
untuk SMS)
ANITA
“Makasih
ya Am. Gas, Za, Ga, gue pulang duluan
yah. Bye!”
(berpamitan
pada Ilham, Bagas, Meiza dan Siaga karena harus pulan duluan, sambil melambai
Anita berjalan menjauhi mereka)
MEIZA
(sambil
membalas lambaian tangan Anita ia merangkul ketiga sahabatnya untuk pulang
juga)
“Kita
langsung aja yah ke kali yuk udah
banyak sampah nih”
(disambut
anggukan ketiga temannya)
CUT TO
EXT.lapangan parkir. Siang
SISWA 1
“Gengs
kita makan di Bachins friend chicken yuk! Katanya hari ini ini ada lagi nih promo pelajar 50% diperpanjang dapat
kentang goreng gratis lagi”
(berbicara
dengan beberapa temannya yang berdiri tidak jauh dari sepeda ilham dan
teman-temannya)
SIAGA
“Kemarin kan kita makan disitu
yah? Lu kok gak dapet promo Am?”
(dengan
ekspresi heran dan bertanya kepada Ilham)
ILHAM
(ekspresi
kaget dan mencoba menjawab pertanyaan Siaga dengan yakin)
“Kemarin
belum promo guys”
(berusaha
dengan suara yakin)
SIAGA
“Emang
yah? Perasaan tadi kata tuh anak promo diperpanjang, berarti dari kemarin tuh
promo”
(masih
tidak percaya dengan perkataan Ilham)
MEIZA
“Udah
ribet lu, udah jadi kotoran tuh makanan, lagian lu gak inget kemarin Ilham bilang dia
ikutan belikan kita kentang goreng
karena uangnya pas berarti ga ada promokan”
(sambil
menjitak kepala Siaga, Meiza menaiki sepedanya)
ILHAM
(merasa
lega karena omongan Meiza dan ikut menaiki
sepedanya)
Jalanan siang itu cukup ramai karena mereka pulang
tepat saat orang kantor hendak makan siang. Ilham dan kawan-kawan melajukan sepedanya
menuju kali yang tidak seberapa jauh dari sekolah agak dekat dengan rumah Ilham.sebenarnya kali itu kotor banyak sampah. Ilham dan
sahabat-sahabatnya senang main di kali memancing dan main perahuan dari
gedebong pisang. Setiap minggu mereka membersihkan kali. Sekarang sudah jarang
mereka membersihkan kali karena ada pasukan orange yang ditugaskan pemerintah
dan Ilham serta sahabatnya hanya membantu membuang yang kecil-kecil saja.
CUT TO
EXT: siang
Suasana bantaran
kali terbilang ramai karena beberapa orang pria sedang memancing dan beberapa anak ekcil
terlihat bermain di air.
SIAGA
“Kita
battle aja yuk! Lu sama Ilham, gue sama Bagas”
(Siaga
membagi mereka berempat kedalam dua kelompok, Ilham, Meiza, dan Bagas pun
mengikuti perkataan Siaga dan mulai bermain
mencari sampah yang paling banyak menemukan sampah dia akan menjadi pimpinan
selama satu minggu dan dapat menyuruh apa saja)
Mereka
bermain dengan bahagia sambil sesekali meledek satu sama lain dan saling melempar daun yang bukan sampah
agar permainan
bertambah semakin seru
BAGAS
“Eh
bentar gue ada telpon penting”
(menjauh dari teman-temannya yang berisik, sambil
menerima telpon yang ternyata telepon itu dari Anita)
BAGAS
“Halo
Nit, ada apa?”
(sambil
mengangkat telepon menjauhi kali)
ANITA
“Gas
lagi pada dimana? Am gak disana? Ada hal gawat nih Gas”
(suara
Anita sedikit resah dan khawatir, Bagas yang mendengar langsung menunjukkan
ekspresi kaget)
BAGAS
“Hah?
Maksud lu gimana? Coba jelasin ke gue”
(dengan
nada heran dan tidak mengerti ucapan Anita)
ANITA
“Jadi
ternyata benar Gas,Ilham yang mengganti nilai ujian IPA Mia, dan dia juga yang mengubah
nilai ujian IPAnya”
(dengan
nada khawatir berbicara dengan sedih)
BAGAS
“Hah
serius lu? Pantes Ilham gak ikut
remedial padahal kan dia waktu itu gak jawab sepuluh soal deh, lu tahu darimana Nit?”
(dengan
ekspresi wajah mencoba mencerna omongan Anita)
ANITA
“Tadi
gue ngecek hp nya dia dan benar
saja ada SMS dari Mia
yang mengancam bakal ngadu kalau Ilham yang ubah nilai dia, dia gak terima
karena hanya Mia yang dihukum sedangkan Ilham nggak, belum lagi Mia yang dibuly oleh teman-teman sekelasnya.
Sekarang Mia sakit, aku baru menengoknya”
(dengan
nada suara masih terdengar khawatir)
BAGAS
“
Oh gitu gawat juga yah Ilham. Ya udah Nit, gak usah khawatir, kita minta Ilham mengaku,
lu tenang aja yah, ntar aku ajak
Ilham menengok Mia”
(berkata
dengan tenang berusaha membuat Anita ikutan tenang juga dan menutup telponnya)
CUT TO
Int.Tepi sungai.siang
BAGAS
“Am,
duit lo kan masih ada, beli air mineral 4 botol dong, ntar gantian deh”
ILHAM
“Ambil
sendiri tuh di dompet gue tapi benar yang gantian, masa gue terus”
(sambil
menunjuk tasnya tanpa bergeming dari permainan yang semakin seru karena belm banyak sampah yang didapat kelompok Ilham)
BAGAS
“Yah
benarlah, ntar gue deh yang ganti”
(mengambil dompet Ilham dan membukanya, tiba-tiba
ada selembar kertas putih jatuh ke lantai. Bagas memunggutnya dan melihat
kertas itu)
BAGAS
“Apa
nih?”
“BACHINS
FRIED CHICKEN total 100 ribu
diskon pelajar 50 ribu
total jadi 54 ribu”
(tulisan
yang tertera di kertas tersebut, ekspresi wajah Bagas berubah menjadi kaget dan
sedikit kesal karena tingkah sahabatnya itu dan beranjak ke penjual minuman dengan perasaan
jengkel)
CUT TO
EXT.tepi kali. Siang
Bagas menghampiri ketiga sahabatnya dengan ekspresi
wajah kesal dan hanya berdiri mematung memandangi ketiga sahabatnya yang masih
asik bermain. Siaga yang menyadari kehadiran Bagas kebingungan dengan ekspresi
wajahnya.
SIAGA
“Muka
lu kenapa Bro? siapa yang telepon lu sampe bikin muka lu begini?”
(Siaga
menatap wajah temannya itu sambil memegangnya dan memiringkan kekiri dan ke
kanan berusaha mencari ada yang salah dari mukanya Bagas)
(Ilham
dan Meiza yang mendengar Siaga berkata seperti itu ikut memperhatikan wajah
Bagas yang terlihat kesal dan seperti hendak meledak)
ILHAM
“Kenapa
lu? Kesel banget keliatannya”
(dengan
wajah kebingungan)
BAGAS
“Gue
mau ngomong serius sama kalian, tapi gak disini. Kita pindah tempat”
(berkata
dengan serius dan berjalan yang diikuti ketiga temannya dengan ekspresi heran
dan kebingungan)
CUT TO
EXT. Tepi sungai
di parkiran sepeda
ILHAM
“Ke
rumah gue aja, nyokap gue lagi pergi. Keliatannya yang mau lu omongin serius
soalnya muka lu berubah aneh”
(sambil
memasukkan botol air mineral ke tasnya dengan
ekspresi wajah ikut serius mereka semua bersepeda
ke rumah Ilham yang terletak tidak jauh dari kali)
CUT TO
INT.rumah Ilham. Sore
Suasana rumah Ilham yang sepi membantu mereka semua
untuk berbicara serius. Sesampainya di ruang tamu mereka berempat terdiam
menunggu Bagas mulai bicara. Melihat ketiga sahabatnya itu sudah mulai serius
Bagas mulai berbicara.
BAGAS
“Ada
yang mau lu bilang
ke kita, Am?”
(menatap
lurus ke mata Ilham yang duduk di depannya dengan wajah serius dan suara
sedikit kesal)
ILHAM
(salah
tingkah akibat sorotan mata Bagas)
“Maksud
lu apa? Bilang apa sih gak jelas lu”
(tidak
terima dipandang seperti itu Ilham menunjukkan ekspresi marah)
BAGAS
(mengeluarkan
kertas dari balik kantong jaketnya dan membantingnya ke meja)
“Apa
ini! Lu bohong kan sama kita tentang promo makan yang lu bilang? Tuhan tuh gak
tidur, ini kertas jatuh dari dompet lu? Kenapa lu harus bohong sama kita sih, tega
banget sama teman lo bisa korupsi gitu?”
(dengan
wajah kesal nada suara bagas terdengar kencang dan lantang diakhir kalimatnya)
ILHAM
“Apaan
sih”
(kaget
saat melihat kertas yang ditunjukan Bagas sehingga membuatnya diam seribu kata)
(Siaga
dan Meiza ikut melihat kertas yang dikeluarkan Bagas, mereka menunjukkan
ekspresi kaget dan tidak percaya dengan sikap temannya ini yang sudah mulai
berubah)
(Meiza
dan Siaga terdiam menunggu penjelasan dari Ilham yang masih terdiam)
SIAGA
“Wah parah deh, bukan hanya ortu yang lu korupsi yah teman juga
yang uangnya pas-pasan tega lo tilep duitnya”
ILHAM
“Maafin
gue”
(dengan
suara menyesal sambil menundukkan wajahnya ke lantai)
BAGAS
“Sudah
seharusnya lu minta maaf sebab lo salah! Yang gue heran kok lu tega yang sama
teman sendiri? Gue sih oke aja waktu lu bilang ngibulin mamah lu tentang buku.
Karena gue pikir itu nyokab lu, duit nyokab lu sendiri. Tapi kenapa lu kibulin
kita juga, lu ambil keuntungan sendiri?”
(berbicara
sambil berdiri dengan suara lantang dan marah-marah dengan mata melotot,
melihat Bagas yang marah besar seperti itu Siaga mencoba menenangkannya)
SIAGA
“Iya
Am kenapa sih lu tega banget sama kita? Salah kita apa emang sama lu? Kalau aja
lu gak ngambil uang kembalian kemarin kan kita bisa pake lagi buat makan-makan
bareng lagi, buat kita juga!”
(ikut
marah karena sikap Ilham)
(Meiza
yang terdiam, masih menunggu Ilham menjelaskan alasannya)
ILHAM
“Maafin
gue, gue gak sengaja, karena sukses bohongi nyokap, trus ada promo makan yang kalian
gak tahu, ya udah gue coba bohongi lo semua yang lagi sibuk dengan telepon
ternyata suskes. duitnya belum gue pake kok karena jujur aja gue masih merasa
bersalah karena udah bohong sama kalian tapi gue bingung ngomongnya kayak
gimana ke kalian”
(dengan
wajah benar-benar menyesal dan dengan suara sedih berharap jawabannya bisa
menenangkan Bagas yang masih terlihat kesal)
BAGAS
“Dan
satu lagi, kenapa lu ubah nilai ujian IPA Mia? Jujur lu juga ubah nilai ujian
lu kan? Masa di antara kita hanya lu doang yang gak remedial padahal jelas
banget waktu itu soal IPA banyak yang gak lo isi, akibat perbuatan lu sekarang Mia sakit karena tidak tahan dengan ejekan
teman-teman”
(walaupun
sudah merasa sedikit tenang tapi masih kesal dengan Ilham)
SIAGA dan MEIZA
“Apaaaa!!”
(Meiza
dan Siaga ikut kaget mendengar ucapan Bagas yang tidak terduga-duga)
ILHAM
“Apa
Mia yang bilang itu semua Gas? Tahu darimana lu berita itu?
(dengan
wajah kaget dan kesal mendengar pertanyaan Bagas yang tiba-tiba)
BAGAS
“Ternyata
benar lu yang ganti. Tadi Anita telepon gue, dia tahu perbuatan lu. Anita
khawatir Am, dia baca ancaman Mia ke lu,
tadi Anita sudah bezuk Mia, Anita kasihan lihat Mia yang gak bersalah dibuly
oleh teman-teman?”
(dengan
wajah serius dan nada suara masih kesal)
MEIZA
“Jadi
benerAm? Lu bacakan ocehan-ocehan anak angkatan yang ngejek Mia di chat group
angkatan kita? Semua kata-katanya kasar! Lu gak tega apa cewek ga salah apa-apa
dibuly sekasar itu di grup? Parah lu!”
(dengan
wajah tidak percaya dengan sikap temannya itu dan menunjukkan bukti perkataan
anak-anak sekolah mereka di grup chat angkatan mereka)
(Ilham
masih tertunduk merasa bersalah, otaknya masih berpikir karena tidak percaya
Anita sudah mengetahui itu semua lebih dulu dari para sahabatnya)
ILHAM
“Benar
Anita yang bilang kayak gitu? Huh”
(dengan
wajah tidak percaya)
“Gue
harus gimana? Gak mungkin gue tiba-tiba ngaku gitu ajakan? Dan… tadi di ruang
BP Guru BP bilang kalau sampai ketahuan
siapa yang mengubah nilai dia akan diskor dan terancam dikeluarkan”
(air
mata mulai mengalir di pipinya, dengan suara sesak berusaha meminta masukan
dengan teman-temannya)
SIAGA
“Lu
harus minta maaf, sesegera mungkin. Ajak Mia ke ruang BP dan lu harus mengaku
semua kesalahan itu, kita pasti bantu lu supaya lu gak dikeluarkan, lu harus
sungguh-sungguh minta maaf ke guru BP”
(dengan
ekspresi yakin dan menepuk pundak Ilham mencoba memberi kekuatan)
BAGAS
“Gue
setuju sama Gaga, dan satu lagi. Lu harus minta maaf sama nyokap lu karena
sudah ngebohongin kayak gitu, gue yakin
pasti lu sering gak jujur sama ortu lu!”
(dengan
nada suara tenang, Bagas ikut memberi kekuatan kepada Ilham)
MEIZA
“Besok
lu dateng pagi-pagi nanti kita atur strategi bareng sebelum lu ngaku ke ruang
BP”
(dengan
wajah dan nada suara meyakinkan Ilham, Bagas dan Siaga menyetujui saran
darinya)
CUT TO
INT.Rumah
Ilham. Malam
Ilham terduduk sendiri di depan tv sambil memikirkan
hal apa yang akan terjadi esok hari di sekolah. Mamah yang melihat anaknya
bengong sendiri di depan tv mencoba menghampirinya dan mematikan tv yang sedari
tadi hanya menampilkan semut-semut.
MAMAH
“Mamah
setuju dengan saran teman-teman kamu itu”
(duduk
disebelah Ilham sambil merangkul punggungnya, kaget dengan kehadiran mamah,
Ilhampun tersadar dari lamunannya)
ILHAM
“Eh
mamah, kenapa mah?”
(dengan
ekspresi kaget, tak mengira Mamah tahu permasalahannya)
MAMAH
“Ilham,
kamu itu anak mamah satu-satunya, mamah mungkin gak tahu alasan kamu berbohong
masalah harga buku sama mamah, tapi yang pasti mamah sudah memaafkan kamu
karena mamah yakin kamu tidak sengaja melakukan itu”
(dengan
wajah tenang mencoba berbicara dari hati ke hati dengan anak laki-laki semata
wayangnya itu)
ILHAM
(ekspresi
tertunduk malu mendengar ucapan mamah)
“Mamah
tahu darimana aku bohong soal harga buku? Maafkan aku yah mah, aku janji gak
akan mengulangi lagi”
(dengan
wajah menyesal sudah membohongi mamahnya)
MAMAH
“Tadi
waktu teman-teman kamu kerumah, sebenarnya mamah sudah pulang tapi kamu dan
yang lain tidak ada yang menyadari kedatangan mamah dan mamah denger teman kamu
bilang kalau kamu bohong soal harga buku itu”
(mamah
menjelaskan dengan hati-hati agar anaknya itu tidak terus-terusan bersedih)
ILHAM
“Maafkan
aku yah Mah, aku menyesal, aku berjanji gak akan mengulangi lagi mah”
(sambil
berjongkok di hadapan mamahnya, menundukkan kepalanya di paha ibunya dan
menangis menyesal karena sudah membohongi mamahnya)
MAMAH
“Mamah
maafkan kamu sayang, papah kamu juga pasti akan melakukan hal yang sama kalau
tahu hal ini. Perbuatan kamu itu sudah merupakan KORUPSI .
ketidakjujuran kamu akan terus berlanjut. Mamah tidak ingin anak mamah semakin
terjerumus dalam korupsi. Tapi kamu harus ikuti
saran teman kamu tadi, masalah mengubah nilai ulangan sekolah kamu itu, kamu
harus minta maaf sama anak yang sudah kamu buat malu, tengok dia yah itu adab kita”
(sambil
mengelus rambut Ilham dengan sayang, mamah meyakinkan ilham untuk melakukan
itu)
ILHAM
“Mamah
yakin aku bisa melakukan itu, dan aku gak akan dikeluarkan dari sekolah saat
aku mengakui itu semua?”
(dengan
air mata yang sudah mulai reda, menatap lurus ke mata mamahnya mencoba
mendapatkan kekuatan)
MAMAH
“Kamu
harus yakin sama teman-teman kamu,
kalau mereka akan membantu kamu melewati masalah ini”
(sambil
mengelus kepala ilham dan tersenyum memberikan kekuatan)
PAPAH
“Sudah
berapa kali kamu membohongi mamah seperti itu? Memang masih kurang uang jajan
yang papah kasih ke kamu?!”
(papah
yang sudah berdiri di depan pintu, dengan suara lantang memarahi Ilham, mamah
melihat Papah datang langsung menghampirinya untuk menenangkan papah)
ILHAM
“Maafkan
aku pah, aku menyesal. Aku gak akan mengulangi lagi”
(menghampiri
papah dan berlutut di hadapannya)
PAPAH
“Papah
tanya sudah berapa lama kamu membohongi mamah kamu Ilham!”
(nada
suara papah semakin tinggi, mamah masih terus berusaha menenangkan papah)
ILHAM
“Baru
ini aja Pah, sumpah baru kali ini aja kok dan aku menyesal Pah”
(dengan
wajah berlinang air mata ilham berusaha meyakinkan papah)
PAPAH
“ Perbuatan kamu itu sudah merupakan tindakan kriminal,
mencari keuntungan sendiri.Ppapah sudah tidak percaya lagi dengan kamu Ilham, apapun masalah kamu di
sekolah besok, papah Cuma berdoa supaya kamu tidak dikeluarkan, karena
bagaimanapun itu kesalahan kamu sendiri dan kamu harus bertanggung jawab!”
(dengan
suara masih marah dan ekspresi wajah kecewa campur lelah setelah bekerja, papah
meninggalkan Ilham
yang masih berlutut di depannya dan berjalan menuju kamar)
MAMAH
“Kamu
tidur sana, mamah coba menenangkan papah kamu yah, sudah jangan menangis lagi.
Mamah tahu kamu menyesal”
(mamah
membantu Ilham bangun dari lututnya dan menghapus airmatanya lalu berjalan
mengikuti papah masuk ke kamar)
CUT TO
INT..rumah
Ilham. Pagi hari
Cuaca pagi hari yang cerah ternyata tidak sesuai dengan suasana
hati Ilham yang ketakutan untuk menghadapi hari ini. Ilham berjalan menuju
kulkas untuk mengambil susu agar
menambah kekuatan untuknya hari ini. Ilham melihat papah sudah duduk di ruang
tamu, tidak seperti biasa papah bangun lebih pagi. Tanpa memalingkan
pandangannya ilham yakin sekali kalau papah sudah mulai reda amarahnya tetapi
masih terlihat kecewa.
(Ilham memakai sepatu untuk bersiap berangkat
sekolah)
PAPAH
“Apapun
yang terjadi nanti di sekolah kamu harus menerimanya dengan hati yang lapang. Kamu harus ingat
kalau itu kesalahan kamu, sebagai seorang anak laki-laki kamu harus bisa bertanggung
jawab. Papah sudah tidak marah tapi masih sedikit kecewa, papah yakin kamu
pasti bisa berubah kembali menjadi jagoan papah yang jujur seperti dulu”
(tepat
setelah ilham selesai memakai sepatu papah berdiri dan mengatakan itu semua)
ILHAM
(membalikkan
badannya menghadap papahnya)
“Terima
kasih pah, aku akan bertanggung jawab dengan kesalahanku sendiri”
(sambil
memeluk papahnya, papah membalas pelukannya untuk menyemangati ilham)
CUT TO
EXT.halaman sekolah. Pagi
Bagas, Ilham, Meiza, Siaga, Anita, dan Mia sudah
berkumpul bersama di bawah pohon mangga yang ada di halaman sekolah. Suasana
sekolah tidak terlalu ramai karena waktu masih terbilang pagi sehingga tidak
banyak siswa yang sudah datang.
ILHAM
“Anita,
maafkan aku gak jujur sama kamu, terima kasih berkat kamu aku bisa mengakui
semua kesalahan aku hari ini”
(sambil
memegang tangan Anita dengan wajah menyesal)
“Makasih
juga bro, kalau bukan karena kalian gue gak mungkin punya keberanian buat melakukan
ini semua”
(sambil
memeluk ketiga temannya, mereka semua menepuk pundak Ilham memberinya kekuatan)
“Mia,
maafkan gue karena lu harus jadi korban cemoohan anak-anak seangkatan, gue akan
bertanggung jawab dengan kesalahan yang udah gue lakukan”
(berdiri
mematung di hadapan Mia)
MIA
“Iya
maafkan gue juga, harusnya gue pura-pura gak ngeliat lu waktu itu jadi ini
semua gak akan terjadi, tapi Tuhan kirim
gue supaya ini bisa berakhir dan kita belajar untuk jujur tidak korupsi”
(dengan
tersenyum berusaha kuat menghadapi hari ini)
CUT TO
INT.ruang BP.pagi
Di dalam ruang BP sudah ada guru BP, wali kelas dan
Pak Budi. Ilham dan Mia berjalan memasuki ruangan dengan perasaan tak karuan.
ILHAM
“Saya
minta maaf atas kesalahan saya yang sudah mengubah nilai ujian IPA saya dan
Mia, saya mohon maaf tolong jangan keluarkan saya dari sekolah ini Pak, Bu”
(sambil
berlutut di hadapan ibu dan pak guru berusaha untuk membujuk mereka agar tidak
mengeluarkannya dari sekolah)
GURU BP
“Sebelumnya
kamu sudah menandatangani surat perjanjian itu, kamu bilang kan kalau bukan
kamu yang mengubah nilai kemarin dan kamu bersedia bertanggung jawab”
(sambil
mengeluarkan selembar kertas yang ada tanda tangan Ilham)
(
wali kelas dan pak Budi ikut melihat surat perjanjian yang diberikan guru BP)
Tiba-tiba
Bagas,Siaga,Meiza dan Anita menerobos masuk ke dalam ruang BP dan memohon
kepada guru untuk tidak mengeluarkan Ilham dan Mia dari sekolah.
BAGAS
“Tolong
Bu, Pak jangan keluarkan mereka dari sekolah, saya tahu Ilham memang salah dan
lebih salah lagi karena sudah menjadikan Mia sebagai korban, tapi saya berani
bersumpah Pak, Bu kalau Ilham tidak berniat berbuat seperti itu. Ilham itu
orang paling jujur yang pernah saya kenal, dia gak mungkin berbuat seperti itu.
Dia melakukan itu karena dia malu harus remedial pelajaran IPA, bapak dan ibu
guru juga tahu kan kalau Ilham itu termasuk murid berprestasi di sekolah jadi
dia hanya ingin menjaga reputasinya saja
sebagai siswa berprestasi”
(sambil
berdiri a Bagas mencoba meyakinkan bapak dan ibu guru untuk mempertimbangkan
keputusan mereka)
MEIZA
“Saya
setuju pak dengan Bagas, saya juga awalnya gak percaya dia berbuat seperti itu
sampai Ilham yang bilang
sendiri ke kami, kami sudah menanyakannya kemarin dan membujuknya untuk mengakui
kesalahannya. Tolong hargai Ilham dan Mia, Bu yang sudah memberanikan diri
mengakui kesalahannya.
(sambil
berdiri diatas lututnya Meiza membujuk bapak dan ibu guru untuk
mempertimbangkan keputusan mereka)
ANITA
“Saya
sebagai teman Ilham dan Mia, sudah
berusaha mengajak Ilham mengakui kesalahanya, saya akan buktikan kalau ilham
tidak akan mengulangi kesalahannya ini Pak, Bu. Kami semua temannya juga
meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat sahabat kami Bu ,Pak, maafkan kami semua”
(sambil
berdiri di sebelah Bagas dengan air mata yang mengalir
Anita berusaha membujuk para guru untuk membatalkan keputusannya itu)
WALI KELAS
(merobek
kertas perjanjian)
“Saya
setuju dengan mereka semua Bu,
Pak Budi tentang Ilham saya akan bertanggung jawab untuk mendampinginya kembali
menjadi anak baik dan membuktikan kalau ini tidak akan kembali terjadi. Bagaimanapun
juga mereka sudah kelas 9 dan sudah menjadi tugas kita juga untuk membimbing
anak murid kita menjadi lebih baik”
(berdiri
dan meyakinkan para guru untuk menyetujui perkataannya)
(Pak Budi dan guru BP pun
menyetujui hal itu dan memutuskan untuk menutup kasus itu untuk selamanya. Mereka belajar kejujuran dari peristiwa ini bahwa
sekecil apapun peluang untuk korupsi harus dibasmi sehingga virus-virus korupsi
tidak berkembang)
CUT TO
EXT.lapangan sekolah.siang
Ilham, Siaga, Meiza, dan Anita berkumpul bersama di
lapangan sekolah sedangkan Mia sudah kembali ke kelasnya. Mereka semua
menyiratkan ekspresi bahagia karena masalah ini tidak berlanjut lagi dan Ilham
tidak pergi keluar dari sekolah.
ILHAM
“Terimakasih
yah teman-teman, makasih banyaak sudah
membuat gue percaya diri, sudah percaya sama gue”
(sambil
memeluk ketiga temannya)
“terima
kasih juga Nit, makasih
sudah berusaha menjadi sutradara yang baik hingga para wayang bisa bergerak
baik”
(sambil
memeluk Anita yang langsung dilepaskan ketiga temannya dan mereka pun tertawa
bersama)
FADE OUT.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah memberikan komentar dan masukan