Thursday, December 24, 2020

Pasien Covid-19 Pasti Sembuh

Berjemur salah satu usaha menghilangkan  Virus Covid-19????

Kamis, 24 Desember 2020
Hari ketiga di Wisma Atlet
Pagi pukul 06.00 WIB



Tidak terasa sudah 3 hari aku dan ponakanku Selli di Wisma Atlet untuk isolasi karena kami terpapar virus corona. Awal masuk Wisma Atlet Selasa, 22 Desember 2020. Akhirnya merasakan juga bagaimana jadi pasien dan tinggal di Wisma Atlet. Hal yang tidak terbayangkan sebelumnya dan ini nyata adanya. 
Hari ini masih pagi aku terbangun sholat Subuh dan membuka jendela masih pagi masih pukul 05.00 WIB di bawah belum banyak pasien yang berolahraga. Hari ini jadwal kami ubah biasanya langsung turun dan naik kembali karena lift yang antre jadilah kami ubah jadwal yaitu:
Pukul 07.00 makan pagi + minum obat
Pukul 08.00 turun dan berjalan 5 putaran mengitari wisma atlet.
pukul 09.30 cari posisi untuk berjemur sampai pukul 10.10.
Baru naik ke kamar untuk mandi dan mencuci pakaian. Kami harus mencuci pakaian yang dikenakan setiap hari karena pakaian itu sudah kami pakai bertemu para pasien, menjaga supaya virus yang masih ganas itu tidak menempel di pakaian. Nah, itu jadwalnya. Jadi kami ke ruang perawat untuk ambil makan pagi dan obat. 
Menu makan pagi dan obat-obatnya
Obat pagi 3 tablet.

Makan pagi sudah, minum obat sudah waktunya untuk olah raga dan berjemur. Lift di tower 6 ini yang berfungsi hanya 1 jadilah kami harus sabar menunggu 30 menit untuk turun ke lobi. Pakaian kami sudah seperti atlet yang siap tempur untuk Sea Games hehehehe. Pokoknya niat sudah pasti keliling wisma 5 putaran. 
Sepatu sudah sama dengan gelang "Pink"

Baru satu putaran bertemu dengan Bang Ano dan Kak Immah yang sudah meet up di lapangan. Aku ajak mereka bergabung untuk mengitari wisma. sayangnya Imah ga sanggup karena penyakit "gerd" sehingga gampang lelah. Matahari sudah tidak malu-malu dan pasien Covid sudah banyak yang cari posisi untuk berjemur. Aku dan Seli tetap dengan niat semula mengitari wisma 5 putaran baru berjemur. Kami hanya jalan saja sambil memperhatikan sekeliling. Duh, semakin banyak yang jadi pasien kapan corona berlalu yah sudah lelah dengan semua ini.
Lima putaran sudah kami lakukan kemudian cari posisi untuk berjemur. Imah sudah ambil posisi dengan kursi yang didapatnya. Yuk, mulai berjemur deh kami seperti biasa foto-foto untuk pertemuan ini.



Iseng mumpung bertemu aku wawancara Imah dan bang Ano seputar pengalaman menjadi orang yang terpapar virus yang mematikan ini. Semoga ini jadi pembelajaran yang berharga buat kami dan juga orang-orang di sekitar kami agar tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan.





Nah, bagaimana? Semoga pengalaman kami tidak menimpa orang lain. Tetap waspada dan jaga kesehatan yah. Kami lalai sehingga virus itu ikut di tubuh kami. Selesai berjemur pukul 10.10 waktunya naik ke kamar lagi. Seperti baisa lift nya antre dan yang naik banyak ga menjadi sosial distanching. Sayang banget dah yang kasihan kalau ada perawat yang ikutan walau baju mereka hazmat tapi kasihan harus berdesakan dengan kami yang sudah terpapar.
Sampai di lantai 20 mampir dulu ke ruang dokter mau tensi darah dan mau konsul karena perutku masih panas. Ternyata kami para pasien diwajibkan tensi pukul 06.00 oalaaaa ga tahu dok, maafkan yah. Alhamdulillah tensiku baik yang tidak diketahui oksigen dalam darah. Kayaknya harus beli deh alat ini biar ga tergantung sama dokter. Balik ke kamar sambil menenteng snak yang sudah disiapkan. Alhamdulillah makanan tidak sampai kelaparan semua serba disediakan oleh pemerintah. Snaknya  lumayan deh.

                                            Tuh snaknya deh tambah imun kan?

Snak sudah habis dan aku tambah dengan yakult juga vitamin lainnya tidak lupa madu juga masuk ke perut. Kemudian aku mandi dan mencuci pakaian yang kami pakai untuk olahraga. Karena disediakan air panas, lumayan pakaian kami rendam dengan air panas biar kumannya mati.
Tak lama makan siang sudah siap dan kali ini makananku berbeda karena tensi yang lumayan tinggi jadi makanan aku dibedakan dengan kepunyaan Selli. Yang terpenting makan supaya imun tambah dan mengusir si Corona dari tubuh.
Sore, Pukul 17.00
Aku dapat telepon dari anakku ia datang mengirimkan makanan. Aku pesan bakso yang panas dan tentu saja titip sambal biar makan baksonya nendang. Sore ini rencana mau jalan mengitari wisma urung karena bakso yang masih hangat perlu segera dimakan biar tidak dingin. Oh, yah temanku di Kappija 21 yaitu Bang Affan juga mengirimkan makanan Tiramisu. Benar-benar rezeki sore hari selain itu Defri juga mengirimkan madu. Hanya Defri tidak tahu aku diisolasi di wisma atlet. Semakin sedikit yang tahu semakin membuatku aman saja karena menjadi pasien Covid pastinya jadi artis dadakan jadi perbincangan orang banyak. 


Bukan itu saja, mamahku juga ga tahu kalau aku jadi pasien di wisma atlet. Yah, semoga mamah ga tahu jadi membuatku tidak bersedih membayangkan mamah memikirkan kami nanti. Bukan itu saja suamiku juga ga tahu, biarlah nanti jadi pikirannya lagi. Pokoknya hari ini makanan kami banyak sekali, rezeki dari orang-orang tersayang.


Makanan dari Wisma bahkan belum aku makan. Hari ketiga hanya demikian ceritaku semoga 10 hari nanti kami dapat melewatinya dengan penuh semangat. Untuk Pasien Covid-19 kita harus semangat lakukan dengan hati yang gembira. Jika kalian datang sendiri tanpa keluarga di Wisma Atlet ini, ingatlah kamu beruntung karena keluarga tak ikut serta. Yang di luar jangan sampai terpapar yah. lakukan protokol kesehatan agar terhindar dari virus corona. 
Waktunya tidur setelah seharian berjemur keliling Wisma dan tentu saja makan. Kegiatan ini ga bakalan aku lakukan kalau aku isolasi diri di rumah.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah memberikan komentar dan masukan

Back Home Pasien Covid

Good bye Wisma Atlet Hari ke-14 di Wisma Atlet "Menunggu Surat" Senin, 4 Januari 2021 Ini hari ke-14 di Wisma Atlet. Katanya kami ...