Friday, December 25, 2020

Virus Covid-19 dan Cara Isolasi Diri yang Happy

Happy dan Gembira Isolasi Diri di Wisma Atlet


Jumat, 25 Desember 2020

Hari keempat aku dan keponakanku isolasi di Wisma Atlet. Rasanya kok waktu lama sekali yah baru hari keempat. Semakin dirasa lama semakin bete ntar pikiran. Jadwal sudah enak kami buat. Katanya harus tensi pukul 06.00, ternyata ruangan poli klinik tidak ada perawat. Sarapan juga belum ada jadi balik lagi ke kamar. Pukul 07.00 balik lagi niat mau tensi lagi biar ga dicari-cari perawat, eh kata perawat nanti saja siang. Untungnya sarapan pagi sudah tersedia. Oh, ya untuk yang memiliki keluhan hipertensi kotak makanannya berbeda. Tutup kotak warnanya hijau dan ada namanya jadi dibedakan. Biasanya perbedaan ada di rasa yang dikurangi garam juga sayur ada kuahnya. Aku memang minta kuah sayur dan juga tensi masih tinggi.
Menu sarapan hari keempat

Habis sarapan masih pagi untuk turun karena matahari yang baik untuk berjemur itu pukul 10.00 katanya sih. Iseng-iseng menghibur diri ikutan nyanyi di Tik tok hahahaha suara pas-pasan duet dasyat dengan Raisa yang penting Happy saja. 


Kali aja pulang dari Wisma Atlet bisa jadi penyanyi bukan narasumber lagi. Pukul 08.00 aku dan Selli yang setia menemani ya iyalah kalau ga setia mau sama siapa dia hihihi untungnya ada anak itu jadi ada teman untuk keliling Wisma Atlet. Dari kemarin setiap lewat IGD dan keliling wisma banyak anak-anak yang masih kecil ikutan di isolasi. Aku ga tahu apa karena orang tuanya positif dan anaknya tidak ada yang merawat makanya jadi ikutan isolasi juga. Kalau sudah begitu aku bersyukur karena kedua anakku negatif dan tidak ikutan dirawat walaupun mereka sudah besar. Aku tinggalkan pun tak payah untuk mengurus karena mereka sudah bisa mengurus diri sendiri. Namun dmeikian mereka tetap harus isolasi mandiri di rumah karena saran dokter masa inkubasi belum lewat dan mereka kontak dengan aku selama ini. Yah, aku tahu anak-anakku pasti bisa menjaga dirinya.
Sepatu sudah dikenakan. Sepatu pink dengan baju kaos pink juga siap menemani olah raga hari keemapt. Seperti biasa lift lama nunggu. Lift hanya satu dan manusia di Tower 6 ini banyak loh jadi begitulah harus sabar. Daripada menunggu isi dengan video deh lumayan rekaman untuk dokumentasi pribadi.

Turun di lobi menengok keadaan sudah banyak pasien yang berolah raga. Ada pemandangan mengharukan ketika aku melihat para petugas kesehatan yang beristirahat terlihat kelelahan, karena setiap hari bukan berkurang pasien covid justru bertambah. Kasihan yah mereka mungkin edukasi untuk protokol kesehatan yang masih kurang sehingga bertambah terus pasien.

Hari ini rupanya hari Natal, bahkan petugas medis yang Nasrani saja harus merayakannya di RS Darurat Covid. Coba bayangkan pakai hazmat dan merayakan di tengah virus yang mematikan. Semoga imun mereka tidak ikutan turun sehingga tetap ada buat kami. terima kasih yang tak terhingga yah. Kalian memang luar biasa. Allah yang akan membalas kalian semua untuk kami para pasien yang masih saja bandel. 


Puas melihat sekeliling kami mulai star dari tanda di Tower 6 dan cuzzzzzz jalan santai 5 putaran. Banyak juga yang sekadar berjalan atau menghabiskan waktu dengan berolah raga. Ada yang bermain voli ada yang duduk-duduk menunggu matahari. Pokoknya kegiatan yang tidak hanya di kamar saja. Sepanjang kami berjalan ambulance keluar masuk ke Wisma suara sirenenya terdengar terus. Ya Tuhan terus saja bertambah. Entah sampai kapan ini akan berakhir. Ada juga beberapa yang membawa koper karena sudah 14 hari diisolasi. Pulang 1 datang 10 begitu terus. Panas matahari sudah mulai membakar. Kaos pink yang aku kenakan sudah mulai basah dengan keringat. Sebelumnya aku dan Selli berbekal air mineral yang banyak bisa didapatkan di Wisma pokoknya kita ga akan kekurangan air mineral apalagi makanan.
Wisma Atlet juga bersolek merayakan Natal. Beberapa banner ucapan Natal dipasang di berbagai sudut. Aku tahu maksudnya agar para pasien yang Nasrani tetap semangat walaupun ber Natal di tengah isolasi di Wisma Atlet. Setelah aku hitung-hitung sepertinya aku dan Selli akan bertahun baru di Wisma Atlet. Hari ini keluhanku hanya batuk sedikit, perut sudah tidak panas.



Lima putaran sudah kami lakukan, waktunya cari posisi yang pas untuk berjemur. Sudah ada Immah yang berjemur. Semoga kami yang "Klaster Karumbie"  tidak bertambah lagi. Tetapi pagi ini mendengar kabar Bang Joned juga POSITIF. Duh, kasihan anak-anaknya masih kecil, semoga istri dan anak-anaknya tidak terpapar. Belum dengar apa dia ikut isolasi di Wisma Atlet atau tidak. Beberapa yang ikut ke Karumbie NEGATIF. Alhamdulillah semoga tidak bertambah banyak Klaster Karumbie.



Happy bertemu walau pagi saja

Hari ini berjemur diniatkan sampai pukul 10.10 seperti biasa. Namanya usaha mumpung sinar matahari gratis ga bayar juga berjemur ga ada yang larang dan ga ada yang tanya. Coba kalau di rumah pasti banyak tetangga yang bingung "Kok tumben Bu Seni jemur lama banget" hahahahahaha. Pokoknya dengan isolasi di Wisma Atlet jadi ikut merasakan dan bebas untuk membersihkan virus dengan sinar matahari yang luar biasa.
Pulang dari berjemur masih antre juga di lift, duh kapan yah ga antre. Sebenarnya lift ada 4 tetapi yang berfungsi hanya ada 1 dan itu dipakai oleh ratusa pasien yang menempati tower 6 sampai lantai 24. Kalau dihitung pastinya ratusannya. Sempat intip-intip IGD yang masih banyak pasien Covid dengan tingkat gejala yang lumayan berat. Bersyukur aku dan Selli hanya diberi demam dan sedikit batuk. Semoga imun kami bisa kuat dan menghilangkan virus.
Sampai di kamar tidak teras sudah pukul 11. Lumayan juga kegiatan sepagi ini sampai siang. Sudah ada snack yang disediakan. Luar biasa deh sampai snack juga dipikirkan oleh pemerintah. Yang pasti jika imun tidak naik yah pastinya makanan dan snacknya ga dimakan tuh sama pasien. Ayo, semangat habis makan snack ntar pukul 12.00 WIB kita makan siang terus sholat dan tidur deh hehehehe. Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan.

Sore, Pukul 17.30 WIB

Tidur cukup dan hari ini janjian sama Bang Ano dan Kak Immah untuk menikmati senja di Rooftop Tower 5 di lantai 32. Pukul 17.30. Japri mereka berdua ternyata Kak Immah sudah ada di bawah. Seperti biasa menunggu lift yang hanya beroperasi satu jadi lama juga. Lapangan sudah penuh dengan manusia atau tepatnya pasien Covid. Ada yang sekadar duduk atau bercengkerama dengan teman. Ada juga yang olahraga jalan kaki dan main voli. Pokoknya yang membuat gembira perlu dilakukan oleh pasien covid biar imun tidak turun. Kak Imah mengajak buat lihat bang Joned di IGD. Salah satu klaster Karumbie datang lagi ke Wisma Atlet. Pasien Covid yang datang di IGD banyak sekali sampai IGD penuh sesak ga bisa jalan. Imah mengambil titipan dulu di depan tempat penitipan. Kulihat banyak para pasien yang pesan makanan antar mungkin bosan dengan makanan dari Wisma. Kalau aku sih menunggu anak-anak yang membawa makanan. Bersyukur mereka pasti akan membawakan jika mamahnya minta dibawakan makanan. Tetapi baru sekali selama empat hari aku di Wisma Atlet. Lebih  ingin makan yang berkuah jadi minta dibawakan bakso yang banyak kuah. 
Bang Joned ternyata lagi ada tindakan pasang oksigen, untungnya kami berempat yang duluan di Wisma Atlet tidak perlu bantuan oksigen. Jadi kami masih terbilang pasien yang aman saja hanya perlu isolasi dan beristirahat. Sebelum naik ke Rooftop mejeng dulu sama immah di pembatas tower.


Naik ke lantai 32 di Tower 5 enak banyak lift jadi ga usah menunggu lama sudah sampai deh lantai 32. Tidak banyak yang menghabiskan senja di Rooftop, mungkin tidak tahu atau malas karena angin di rooftop lumayan kencang. Kalau aku sih lebih pada menikmati senja yang tidak biasa. Kalau bukan pasien covid mana bisa kita sampai di rooftop. Pemandangan dari Roof top apalagi kalau senja dan lampu-lampu mulai menyala rasanya tuh ahhhh mantappp.

Aku bawa tiramisu yang kemarin dikirimkan Imut dan bang Affan biar bisa dinikmati juga oleh immah dan Bang Ano. Memandang Jakarta dari sini memang berbeda. gedung-gedung yang ada di bawahnya terlihat kecil dan beragam kendaraan yang memenuhi Jakarta juga kecil yang besar hanya nyali kami yang bebas memandang ke bawah.
















Tuh indah-indahkan pemandangannya. Cobalah sesekali melihat dari ketinggian pastinya kita akan berdecak kagum karena begitu indah Jakarta kita ini. Puas menikmati senja dan angin juga mulai bertiup kencang pertemuan para pejuang Covid Karumbie disudahi kembali ke kamar masing-masing. Alhamdulillah selalu ada kegembiraan di tengah kegalauan. Kita bertemu hari kelima yah dan selalu tetap semangat.


No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah memberikan komentar dan masukan

Back Home Pasien Covid

Good bye Wisma Atlet Hari ke-14 di Wisma Atlet "Menunggu Surat" Senin, 4 Januari 2021 Ini hari ke-14 di Wisma Atlet. Katanya kami ...